Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Prospek Besar, Industri Maritim Butuh Dukungan Regulasi

Antara, Jurnalis · Rabu 29 Desember 2021 10:57 WIB
https: img.okezone.com content 2021 12 29 620 2524182 prospek-besar-industri-maritim-butuh-dukungan-regulasi-74mHTy3noL.jpg Bisnis Maritim Butuh Dukungan Regulasi (Foto: Shutterstock)
A A A

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono mengatakan perusahaannya bertransformasi dari sub holding shipping menjadi subholding marine logistics. Sebanyak lima terminal besar Pertamina diserahkan ke PIS. Kini bisnis PIS menjadi tiga, yakni shipping, terminal BBM dan LPG, lalu marine logistic.

“Kami semua menghadapi tantangan yang menuntut perubahan bisnis dan perubahan dari company itu sendiri. Tidak hanya PIS, saya yakin semua pelaku bisnis logistic provider khususnya di bidang migas menuntut adanya perubahan,” kata Erry.

PIS menghadapi tantangan dan peluang strategis yang menuntut perubahan internal. Saat ini di Indonesia GDP masih ada potensi tumbuh. Pertumbuhan akan berbanding lurus dengan konsumsi energi. Untuk menghadapi tantangan, peluang dan perubahan lingkup energi, PIS bertransformasi menjadi integrated marine logistic company. Transformasi ini dilakukan melalui dua tahap restrukturisasi.

Menurut Erry, PIS juga berkomitmen mendukung dekarbonisasi. Untuk tahapan green operation dilakukan melalui rendah sulfur, mengurangi konsumsi bahan bakar dengan pengurangan kecepatan kargo, pembersihan lambung kapal secara berkala, minimum ballast navigation, pengoptimalan rencana pelayaran, kemudian ada ballast water treatment system, dan instalasi scrubber.

“Kami juga akan terapkan green cargo dengan penggunaan LNG, LPG, dan biodiesel. Untuk green port mengurangi port time dengan meminimalisasi polusi udara di pelabuhan, mengurangi emisi gas CO2 dengan mengatur kecepatan kapal keluar masuk pelabuhan mengubah bahan bakar infrastruktur pelabuhan,” katanya.

Pengamat ekonomi energi Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti mengatakan peluang bisnis integrasi maritim di Indonesia akan didominasi oleh kebutuhan industri, terutama untuk energi fosil seperti batu bara, minyak mentah dan BBM. Ketika akses ditambah dengan integrated marine management, maka bisa mengurangi biaya transportasi.

"Ketika akses mudah, pasokan bertambah dan harga akan semakin efisien. Karena itu, aksesibilitas menjadi hal yang penting. Ini harus didukung dengan demand yang kuat,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

(dni)

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini