Dokter Ceva yang berpraktik di RSUPN Ciptomangunkusumo, Jakarta itu mengatakan, sebagian besar vaksin diarahkan menguatkan tubuh pasien terhadap varian D614G yang dimiliki kebanyakan varian corona. Namun, yang menjadi masalah, Omicron dengan 30 mutasi tidak memiliki D614G.
"Jadi, tampaknya berbagai macam VoC itu menunjukkan 3-4 kali resistensi terhadap netralisasi vaksin dan varian Omicron bisa sampai dikatakan ratusan peningkatan resistensi vaksin," kata dia.
Namun, uji coba yang dilakukan peneliti menunjukkan efektivitas vaksin pada virus asli yang awalnya bagus kemudian menurun pada berbagai VoC bila kemudian diulang atau diberikan sebagai booster maka memberikan kemampuan kekebalan yang akan meningkat. "Ini pola penelitian yang dilakukan pada vaksin yang dilemahkan seperti Sinovac," tutur Ceva.
Dia berpendapat, pemberian dosis ketiga vaksin baik mRNA maupun virus yang tidak diaktifkan bisa meningkatkan kekebalan sampai level yang dibutuhkan. Ceva menyimpulkan, hal ini secara teoritis masih bisa dicapai dengan vaksin homolog, begitu juga dengan vaksin heterolog yakni vaksin berbeda dari dua dosis vaksin utama.
Berdasarkan paparan pakar kesehatan dan studi, dosis ketiga vaksin Covid-19 menggunakan vaksin homolog dengan Sinovac mampu meningkatkan kekebalan seseorang terhadap berbagai varian virus corona termasuk Omicron, walau studi lanjutkan tampaknya masih diperlukan untuk semakin mendukung kesimpulan awal para peneliti.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)