JAKARTA - Peretas masuk ke situs lokal pemerintah Ukraina. Selanjutnya, dia menyebarkan berita palsu.
Dinas Komunikasi Khusus dan Perlindungan Informasi melalui Twitter mengatakan sejumlah situs resmi "otoritas regional dan pemerintahan lokal" diretas dan digunakan untuk menyebarkan kebohongan soal perjanjian untuk mengakhiri perang.
Dikutip dari Reuters, berita palsu yang dimuat di situs tersebut berisi Kiev menyerah dan menandatangani perjanjian damai dengan Moskow.
Dinas menyatakan "musuh" bertanggung jawab atas peretasan ini. Mereka belum memberikan penjelasan soal peretasan ini, belum jelas juga situs apa yang dimaksud.
Rusia membantah menggunakan peretas untuk menyerang musuh, tapi, dokumentasi menunjukkan Kremlin menggunakan mata-mata siber.
Follow Berita Okezone di Google News