JAKARTA - Invasi Rusia ke Ukraina tak hanya memberikan dampak secara sosial, tapi juga ekonomi. Satu per satu perusahaan yang ada di Rusia pun hengkang.
Akibat dari sanksi yang diberikan AS dan negara-negara Barat terhadap invasi militer di Ukraina, kurang lebih ada sembilan perusahan makanan yang cabut dari negara beruang merah itu.
Dihimpun dari Media Portal Indonesia, Jumat (11/3/2022), berbagai sumber, berikut deretan perusahaan makanan dan minuman yang walk out dari Rusia:
1. Starbucks
Brand minuman dengan logo wanita setengah manusia setengah ikan itu memberhentikan semua aktivitas bisnisnya di Rusia. "Mitra berlisensi kami telah setuju untuk segera menghentikan operasi toko dan akan memberikan dukungan kepada hampir 2.000 (karyawan) di Rusia yang bergantung pada Starbucks untuk mata pencaharian mereka," ujar CEO Starbucks Kevin Johnson.
Tak hanya itu, disampaikan Johnson bahwa Starbucks juga berhenti mengirim semua produk Starbucks ke Rusia.
Baca Juga: Bos Bulog Yakin Sebelum Puasa Harga dan Stok Minyak Goreng Normal
2. Burger King
Perusahaan Burger King juga turut menyatakan diri untuk cabut dari negara beruang merah. Restaurant Brands International (RBI), induk usaha Burger King, mengatakan bahwa mereka telah memberhentikan semua dukungan perusahaannya di pasar Rusia, termasuk operasi, pemasaran, dan rantai pasokan.
Tak hanya itu, melainkan perusahaan ini juga menghentikan investasi dan ekspansi di wilayah tersebut. Kendati demikian, tidak berarti restoran Burger King akan tutup total di Rusia. Karena, ada sekitar 800 cabang di sana sepenuhnya dikelola oleh pemegang waralaba utama lokal.
"Burger King Rusia adalah bisnis mandiri yang dimiliki dan dioperasikan oleh pemegang waralaba kami di negara ini. Kami memiliki perjanjian hukum yang tidak mudah diubah," ungkap RBI melalui pernyataan.
3. McDonald's
Restoran makanan cepat saji McDonald's menutup sementara seluruh 847 gerainya di Rusia. "McDonald's memutuskan untuk menutup sementara semua restoran kami di Rusia dan menghentikan sementara seluruh operasi di pasar," tutur CEO Chris Kempczinski melalui pernyataan.
Baca Juga: Bulog Tak Terima Penugasan Stabilkan Harga Minyak Goreng
Secara global, sebagian besar lokasi McDonald's dioperasikan oleh operator waralaba. Namun, di Rusia, 84 persen lokasi gerai dioperasikan langsung oleh perusahaan.
Di Rusia, McDonald's telah mempekerjakan 62 ribu orang. Perusahaan ini bekerja sama dengan ratusan pemasok dan mitra lokal di Rusia untuk memproduksi makanan yang disajikan kepada pelanggan.
"Kami melayani jutaan pelanggan Rusia setiap hari yang mengandalkan McDonald's. Selama 30 tahun lebih McDonald's beroperasi di Rusia, kami menjadi bagian penting dari 850 komunitas tempat kami beroperasi," kata Chris.
Walau begitu, sambung Kempczinski perusahaan tidak dapat mengabaikan penderitaan manusia yang terjadi di Ukraina saat ini. Maka dari itu, McDonald's memutuskan menutup gerai hanya sementara.
4. Yum Brands ( KFC dan Pizza Hut)
Yum Brands, induk perusahaan KFC dan Pizza Hut yang memiliki 1.000 waralaba di Rusia, memberhentikan semua investasi dan pengembangan restoran di negara tersebut.
Perusahaan itu mengatakan akan mengkaji opsi-opsi tambahan dan mengalihkan semua keuntungan dari operasi di Rusia ke bantuan kemanusiaan.
Follow Berita Okezone di Google News