Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Pasar Ekonomi Digital RI Capai Rp2.127 Triliun, Jadi Raksasa di Asean

Feby Novalius, Jurnalis · Senin 09 Mei 2022 15:07 WIB
https: img.okezone.com content 2022 05 09 620 2591179 pasar-ekonomi-digital-ri-capai-usd146-miliar-jadi-raksasa-di-asean-08goSuHYFi.jpg Ekonomi Digital Indonesia Tumbuh dengan Pesat. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Layanan digital semakin memudahkan masyarkat, apalagi di tengah pandemi Covid-19. Nilai ekonomi digital pun sangat fantastis, bahkan diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun.

Hasil riset Google, Temasek, dan Bain & Company menyebut Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Total nilai penjualan atau gross merchandise value (GMV) Indonesia mencapai USD70 miliar pada 2021.

Baca Juga: Cuan Ekspansi Bisnis di Era Digital Semakin Besar, Simak Alasannya

Proyeksi GMV ini kembali meningkat menjadi USD146 miliar atau setara Rp2.127 triliun (kurs Rp14.570 per USD) pada 2025. Kenaikan proyeksi tersebut didukung oleh tingkat penjualan e-commerce yang USD53 miliar pada 2021, dan diperkirakan meningkat menjadi USD104 miliar pada 2025.

Bahkan, salah satu layanan lokapasar terkemuka di Indonesia mampu mencatatkan 144,9 juta kunjungan selama periode Februari 2022.

Baca Juga: Bangga! Menko Luhut Ungkap Ekonomi Digital RI 5 Kali Lebih Besar dari Singapura

Beragam layanan digital di Indonesia semakin banyak. Seperti yang dilakukan sejumlah praktisi hukum dengan meluncurkan layanan hukum digital. Layanan ini dibuat untuk membantu masyarakat yang selama ini masih buta hukum bila sewaktu-waktu tersandung perkara.

CEO Jago Hukum Christian Samosir mengatakan, masyarakat bisa mendapatkan bantuan hukum sesuai kemampuan ekonomi. Tak hanya itu, aplikasi ini juga menyediakan layanan gratis (pro bono). Yang penting, masyarakat terlebih dulu tahu hak-hak mereka sebelum masuk ke tahap hukum berikutnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih jauh Christian melihat kehadiran layanan digital hukum merupakan sebuah keharusan. Apalagi, masyarakat kini cenderung memilih cara-cara praktis dan efisien dalam memenuhi kebutuhannya.

”Nggak pake ribet, begitu kira-kira,’’ katanya, Senin (9/5/2022).

Dirinya pun yakinaplikasi ini bisa diterima masyarakat. Tidak itu saja, Jago Hukum membuka peluang bagi para praktisi yang ingin berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman mereka.

“Ini adalah market place layanan hukum pertama di Indonesia. Kami membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para advokat, baik senior maupun junior untuk mendapatkan klien lewat persaingan sehat dan transparan,” imbuh Christian.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini