Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Suhu Perekonomian Dunia Menghangat, Ini Penyebabnya

Heri Purnomo, Jurnalis · Jum'at 17 Juni 2022 13:17 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 17 620 2613259 suhu-perekonomian-dunia-menghangat-ini-penyebabnya-Vc4hNVyNrG.JPG Ilustrasi ekonomi RI. (Foto: Freepik)
A A A

JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan suhu perekonomian dunia menghangat karena adanya kenaikan tren inflasi di berbagai negara.

Menurutnya, kenaikan inflasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, utamanya yakni konsekuensi adanya dampak perang Rusia dan Ukrania.

"Dari adanya perang tersebut berakibat pada naiknya harga minyak mentah, harga komoditas secara umum baik pangan ataupun energi menunjukan tren kenaikan yang meningkat," ujarnya dalam Marker Review IDX Channel, Jumat (17/5/2022).

 BACA JUGA:Survei: Rakyat Puas Kinerja Perekonomian, Airlangga Hartarto Capres Teratas

Hal itu terlihat harga minyak mentah yang tinggi mengakibatkan harga bbm di sejumlah negara ikut mengalami kenaikan.

Selain itu, kenaikan juga terjadi di sejumlah bahan pangan, seperti harga gandum, harga pupuk naik.

Di tambah lagi di beberapa negara menerapkan proteksi dengan menahan kran ekspor berbagai komoditas.

Follow Berita Okezone di Google News

"Dari kenaikan itu, di berbagai negara melakukan proteksi yang artinya menahan kran ekspor komoditas barang sehingga ini mengakselerasi kenaikan inflasi global," katanya.

Selain itu, Josua menjelaskan bahwa adanya kebijakan Zero Covid-19 dari negara China merupakan hambatan dalam pasokan rantai global.

Disisi lain, diberbagai negara maju tingkat inflasi mengalami tren yang terlalu tinggi.

Sehingga dikhawatirkan dari tren inflasi yang terlalu tinggi tersebut akan berakibat negatif.

"Karena pendapatan real masyarakat akan turun, lalu akan mempengaruhi daya beli masyarakat yang pada akhirnya kenaikan inflasi ini akan menjadi momok bagi negara-negara maju," pungkasnya.pe

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini