PEMERINTAH memang akan mewajibkan meraka yang ingin masuk ke tempat umum seperti mal dan stasiun harus sudah vaksinasi booster Covid-19. Pasalnya, angka positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan.
Kemarin, angka positif harian Covid-19 tembus 2.500 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 8 orang. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof, Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM menyebut cakupan vaksinasi Indonesia cukup baik.
Menurut Prof Zubairi, vaksin Covid-19 secara penuh, dosis 1 dan 2, di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain. Bahkan di Amerika Serikat, dosis pertama hanya sebesar 67 persen dan dosis kedua yaitu 78 persen.
"Jakarta itu lebih tinggi daripada Kualalumpur, di mana hanya 20,47 persen memang lebih rendah dari Singapura. Sementara Amerika itu, yang sudah divaksinasi 67 persen yang satu kali (dosis 1) 78 persen, kedua 67 persen, dan booster 32 persen," ujar Prof Zubairi kepada MNC Portal.
Melansir situs Kemenkes, adapun total vaksinasi dosis 1 yakni 201 juta dosis atau 96,82%, sementara untuk dosis 2 yakni 169 juta dosis atau 81,26% dan untuk Dosis 3 atau booster yakni 51 juta dosis atau sekira 24,64%. "Jadi tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara lain cakupan vaksinasi kita lumayan baik," jelasnya.
Dengan demikian, Zubairi menerangkan jika vaksinasi booster bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. "Booster memang buat kita lebih kuat nanti kita terinfeksi jadi jauh lebih ringan," ucap Prof Zubairi.
Menurutnya, capaian vaksinasi untuk lanjut usia pun di Jakarta juga tinggi. Meskipun di tempat (daerah) lain ada yang belum, menurutnya hal terpenting capaian vaksinasi dosis kedua itu yang wajib.
"Ada usia lanjut sebagian di Jakarta dan beberapa tempat juga ada yang sudah atau belum. Jadi yang paling penting adalah vaksin kedua itu mutlak dan Indonesia sudah tercapai jadi tidak perlu khawatir," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News