ANGKA positif Covid-19 di Indonesia memang mengalami kenaikan, tidak terlepas dari varian turun dari Omicron yakni BA.4 dan BA.5. Namun, bukan berarti virus tersebut berhenti bermutasi.
Kabar terbarunya menyebut varian BA.5 memiliki turunan bernama BA.5.2.1. Varian ini pun pertama kali terdeteksi di Kota Shanghai, China, di distrik keuangan Pudong pada 8 Juli.
"Kota kami baru-baru ini terus melaporkan lebih banyak kasus positif yang ditularkan secara lokal (Covid-19) dan risiko penyebaran epidemi melalui masyarakat tetap sangat tinggi," kata Wakil Direktur Komisi Kesehatan China seperti dilansir CNA.
Untuk mengantisipasi potensi wabah baru, dia mengatakan penduduk di beberapa distrik utama Shanghai akan menjalani dua putaran tes Covid-19 , dari 12 hingga 14 Juli.
Lebih lanjut Zhao menjelaskan, varian Omicron BA.5 mendorong gelombang baru infeksi Covid-19 di luar negeri. Di mana pertama kali ditemukan di China pada 13 Mei pada seorang pasien pria berusia 37 tahun, terbang ke Shanghai dari Uganda, menurut China Center for Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Sejauh ini, menurut Yuan Zhengan, anggota kelompok penasihat ahli kota tentang pencegahan Covid-19, diketahui varian BA.5 terbukti memiliki tingkat penularan lebih cepat dan kemampuan kekebalan yang lebih baik.
Oleh karena itu, guna memproteksi masyarakat Indonesia dari varian vaksin Covid-19 apapun, pemerintah pun mewajibkan vaksinasi booster. Pasalnya, angka vaksin Booster di Indonesia baru sekira 24 persen.
Follow Berita Okezone di Google News