KASUS cacar monyet telah menyebar ke 74 negara dan semakin banyak. Kondisi ini pun telah membuat Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Salah satu negara yang sudah mencatatkan kasus cacar monyet adalah negara tetangga Indonesia, Singapura. Hal ini tentu saja memberikan kekhawatiran khusus, mengingat kasus Covid-19 juga masuk dari luar negeri.
Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan pintu masuk luar negeri tidak akan ditutup. Hal ini karena cacar monyet punya karakter penyakit yang berbeda dengan Covid-19. Cacar monyet dominan menular karena kontak fisik, beda dengan Covid-19 yang punya potensi menular melalui udara.
Ada perbedaan yang sangat jelas antara cacar monyet dengan Covid-19. Pada Covid-19, orang yang sudah terpapar tapi tidak bergejala tetap bisa menularkan virus ke orang lain. Tapi, pada cacar monyet tidak demikian.
"Pada kasus cacar monyet, virus baru akan menular ke orang lain kalau si pasien sudah menunjukkan gejala. Kalau tidak bergejala, virus tidak menular ke orang lain," terang Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hal ini terjadi karena penularan virus cacar monyet didominasi oleh kontak erat dan kontak langsung. Virus baru akan berpindah ke orang melalui cairan lesi cacar monyet.
"Kebanyakan penularan cacar monyet itu lewat cairan lesi cacar monyetnya. Jadi, penularan virus baru akan terjadi kalau ada kontak erat antara pasien dengan orang lain," sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News