Di sisi lain, Keletso Makofane, ahli epidemiologi jaringan sosial di Pusat Kesehatan dan Hak Asasi Manusia FXB Harvard, mengatakan setuju dengan rekomendasi WHO agar pria berhubungan seksual dengan pria mengurangi jumlah pasangan seksual mereka.
Tapi, pejabat kesehatan perlu memastikan nada atau bahasa yang dipakai tidak merendahkan kelompok tertentu. Terkadang, ketika orang berbicara tentang menghentikan perilaku seksual tertentu, implikasinya bisa jadi ada sesuatu yang salah dengan perilaku seksual itu sendiri.
"Tapi, sebagai tindakan sementara, membatasi praktik seks tertentu adalah salah satu alat di antara banyak alat yang bisa digunakan untuk mengelola risiko," kata Makofane. "Mengurangi pasangan seksual adalah hal yang dapat dilakukan untuk melindungi diri mereka sendiri maupun komunitas mereka," tambahnya.
Lebih lanjut, kelompok bernama RESPND-MI yang berfokus pada komunitas LGBTQ+ mengeluarkan pernyataan bahwa ini saatnya menghentikan seks berkelompok sampai kita semua mendapatkan suntikan satu atau dua vaksin.
Follow Berita Okezone di Google News
(mrt)