KASUS cacar monyet memang tengah menjadi perhatian banyak negara, apalagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menampatkan virus cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Indonesia sendiri juga sudah mencatatkan adanya virus cacar monyet, meskipun hanya pada 1 orang. Meski demikian, cacar monyet tidak berbeda dari cacar biasa, oleh karena itu vaksin yang diberikan pun sama dengan cacar biasa.
Tapi, layaknya vaksin normal, mereka yang mendapat vaksin cacar juga kemungkinan mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Ketua Satuan Tugas Monkeypox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Hanny Nilasari, Sp.KK mengungkapkan kemungkinan KIPI usai seseorang mendapatkan vaksin cacar monyet salah satunya nyeri saat disuntik.
"Mulai dari yang ringan seperti ada rasa nyeri saat pertama kali disuntikan sampai berat. Yang paling berat, yang pernah saya baca itu nyeri otot, kelemahan otot. Laporannya, hanya beberapa saja," kata dia seperti dilansir dari Antara.
Namun, Hanny mengatakan, sebaiknya orang-orang tak perlu takut mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi itu. Vaksin ini dibutuhkan tubuh demi memberikan perlindungan dari infeksi virus penyebab cacar monyet.
Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu memperkirakan bahwa batch awal vaksin cacar monyet dari Bavarian Nordic, perusahaan bioteknologi asal Denmark akan tiba pada akhir Oktober 2022 mendatang.
Menurut Hanny, IDI dalam tahap finalisasi mengeluarkan rekomendasi terkait pemberian vaksin ini.Saat ini, satu rekomendasi yang sudah dikeluarkan yakni vaksin dipilih agar dapat digunakan untuk seluruh populasi berusia lebih dari 18 tahun dan ibu hamil.
Follow Berita Okezone di Google News