Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ahli Sebut Risiko Kematian Akibat Covid-19 setelah Vaksin Booster Hanya 0,1%

Kevi Laras, Jurnalis · Jum'at 23 September 2022 19:08 WIB
https: img.okezone.com content 2022 09 23 620 2673850 ahli-sebut-risiko-kematian-akibat-covid-19-setelah-vaksin-booster-hanya-0-1-D83jD5CjdU.jpg Ilustrasi Vaksin Booster. (Foto: Shutterstock)
A A A

PEMERINTAH memang mewajibkan masyarakat yang ingin beraktivitas di tempat umum mendapatkan sertifikat vaksin. Bahkan, untuk menaiki beberapa moda transportasi dibutuhkan sertifikat vaksin booster.

Pasalnya, cakupan vaksinasi booster atau dosis ketiga di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Padahal, booster sudah terbukti menurunkan risiko kematian saat terpapar Covid-19.

Menurut dr. Iwan Ariawan, MSPH hasil dari analisis 1.792.360 kasus Covid-19 di Indonesia 1 Januari - 30 Juni 2022, menunjukkan bahwa booster berperan penting dalam melindungi seseorang. Dalam data yang diungkap terlihat angka terkecil sekitar 0,1% tingkat kematian, bila sudah melakukan vaksinasi booster.

Risiko kematian:

-2,8%, orang yang belum pernah mendapatkan vaksin Covid-19 berisiko meninggal 28 kali, dibandingkan orang yang sudah divaksin booster.

-1,5%, orang yang sudah divaksin Covid-19 1x memiliki risiko meninggal 15 kali, dibandingkan orang yang vaksin booster.

-0,6, orang yang sudah divaksin 2x memiliki risiko kematian 5 kali, dibandingkan orang yang sudah Booster

-0,1%, orang yang sudah divaksin booster, risiko meninggal paling rendah.

"Kemudian jadi ini pakai data kita sendiri kita lihat. Dampak dari vaksinasi untuk mencegah kematian itu, sangat besar apalagi kalau sampai ini pada penduduk secara umum," jelas dr. Iwan Ariawan, MSPH, Epidemiolog dalam Meet The Expei: Kapan Pandemi Berakhir? secara online, Jumat (23/9/2022).

Dengan demikian, ia mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi booster. Sebagaimana data membuktikan bisa melindungi dari risiko kematian, saat terinfeksi Covid-19.

Follow Berita Okezone di Google News

Lebih lanjut, juga memberikan antibodi atau sistem kekebalan lebih tinggi, dibandingkan orang yang tidak melakukan vaksinasi booster. Dimana Indonesia sedang menuju fase endemi, artinya masyarakat harus memiliki antibodi tinggi untuk mencapainya.

"Pandemi covid 19 nya menuju yang lebih nyaman. Dengan gimana pertama kita menjaga tingkat kekebalan penduduk tetapi harus tetap dilakukan harus tetap dikejar untuk yang belum," imbuhnya

Sekadar informasi, cakupan vaksinasi booster di Indonesia baru mencapai 26,45% atau sekitar 62.080.191 orang. Diketahui hanya 3 daerah atau provinsi yang tinggi capaian vaksinasi boosternya, antara lain Provinsi Bali, DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Bali menempati posisi tertinggi dengan persentase 69,8%, DKI Jakarta dengan 66,0% dan Kepulauan Riau 52,1%.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini