JAKARTA - Industri nikel dinilai mampu menopang pendapatan negara di tengah ancaman resesi ekonomi global pada 2023. Pengamat energi dari Alpha Research Ferdi Hasiman mengatakan, industri nikel memang dapat menjadi andalan Indonesia di masa depan.
Hal ini mengacu pada data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020 di mana Indonesia memiliki cadangan nikel 72 ton Ni, atau 52% dari total cadangan nikel dunia.
“Indonesia ini merupakan penghasil nikel terbesar di dunia, sehingga jelas potensi dari sektor ini sangat besar,” kata Ferdi, Kamis (6/10/2022).
Meski demikian, lanjutnya, potensi yang sangat besar tersebut perlu dikelola secara profesional dan transparan, sehingga Indonesia benar-benar diuntungkan dengan sektor nikel.
“Jangan sampai cadangan nikel dan potensi yang besar ini hanya dinikmati segelintir pihak,” ujarnya.
Ferdi memberi sejumlah catatan untuk pemerintah agar potensi nikel ini dapat dikelola secara maksimal. Salah satunya penertiban tambang ilegal yang ada di daerah penghasil nikel. Selain itu, regulasi di sektor hilir juga perlu diperjelas, sehingga hilirisasi nikel bisa lebih banyak dikelola oleh Indonesia.
“Perlu juga diperhatikan tata kelola niaga mengenai harga nikel, dan juga antara pemerintah pusat dan daerah harus diatur sistem bagi hasil yang jelas,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News