Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Harga CPO Malaysia Berpotensi Naik Imbas Curah Hujan Tinggi

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis · Senin 24 Oktober 2022 10:44 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 24 620 2693177 harga-cpo-malaysia-berpotensi-naik-imbas-curah-hujan-tinggi-eIwpJhUhPN.jpg CPO. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Harga minyak sawit mentah (CPO) Malaysia berakhir menguat pada akhir pekan lalu.

Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) mencatat kontrak Januari 2023 naik 0,09% di level MYR4.100 per ton per Jumat (21/10).

Sedangkan pada hari ini Senin (24/10/2022), BMD libur untuk memperingati Festival Diwali.

Sejumlah pedagang memproyeksikan curah hujan yang tinggi di negara-negara produsen CPO bakal mendongkrak harganya di pasaran, sebagai respons terhadap produksi yang rendah dan stok yang terbatas.

 BACA JUGA:Harga CPO Kian Mahal, Dekati Level Tertinggi

Secara historis, Indonesia dan Malaysia mengalami keterbatasan produksi minyak sawit pada bulan November.

Namun tahun ini, penurunan produksi diperkirakan akan lebih tajam karena pola cuaca La Nina dipandang akan membawa hujan lebat di seluruh Asia Tenggara.

"Kami menghadapi hujan deras selama tiga hari terakhir, ada banjir kecil di sana-sini," kata manajer perkebunan sawit Fabian Lim di negara bagian Sabah, penghasil minyak sawit terbesar di Malaysia.

Follow Berita Okezone di Google News

Banjir dan hujan lebat akan membuat para pekerja perkebunan sulit memanen tanaman mereka, serta menghambat proses pemindahan tandan buah segar (TBS) ke pabrik untuk diproses. "Ini mempengaruhi evakuasi tanaman saya," tuturnya.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memperkirakan ada penurunan stok CPO pada akhir Agustus menjadi 4,04 juta ton, dibandingkan 5,91 juta ton pada bulan sebelumnya.

Kondisi tersebut terjadi karena harga CPO diperdagangkan lebih murah dibandingkan minyak nabati sejenis, seperti minyak kedelai dan biji bunga matahari.

Keputusan Indonesia untuk menahan pungutan ekspor juga dipandang akan membatasi lonjakan harga CPO. Namun, permintaan yang kuat dari India pada periode festival Diwali diperkirakan akan mengangkat harganya kembali, terlebih apabila Jakarta menaikkan pajak ekspornya di kemudian hari.

"Harga bisa bergerak di atas USD1.100 per ton jika Indonesia memutuskan untuk mengembalikan pungutan ekspor. Itu sangat mungkin terjadi," kata dealer perusahaan perdagangan global yang berbasis di Mumbai, India.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini