Kendati angkanya berbeda, ketiga lembaga tersebut menunjukkan ada kenaikan ekspor sawit dan produk turunannya. Nilai ekspor yang lebih tinggi bakal ikut menguras persediaan sawit, sehingga secara otomatis akan mengerek harganya di pasar.
Lebih jauh, nilai mata uang Ringgit yang lemah terhadap dolar Amerika Serikatmembuat minyak nabati Negeri Jiran lebih murah bagi pemegang mata uang asing.
Follow Berita Okezone di Google News
(ZWD)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow