VARIAN baru Covid-19 memang terus beredar, bahkan dikabarkan lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya. Meski demikian, varian baru Covid-19 ini memang tidak mematikan seperti varian Delta.
Adalah varian "XBB.1.5" atau yang dikenal sebagai varian Kraken, merupakan hasil penggabungan fragmen dari dua varian berbeda yang disebut "subvarian rekombinan". Penemuan varian Kraken, diperkirakan berasal antara November dan Desember 2022 di atau sekitar negara bagian New York di AS.
Kraken ini, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dianggap berada di balik peningkatan infeksi di seluruh negeri, yang diperkirakan menjadi penyebab 41 persen kasus Covid-19 saat ini,
"Dua strain yang berbeda dari BA.2 Omicron telah berkumpul bersama untuk menciptakan ini," jelas Sheena Cruickshank, seorang profesor di Lydia Becker Institute of Immunology and Inflammation di University of Manchester.
Salah satu negara yang dikatakan telah mendominasi kasus Kraken yaitu AS, lalu Eropa, Australia, dan sebagian Asia Tenggara. Namun, perlu diketahui masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Kraken lebih berbahaya daripada strain lain.
Namun, sejauh ini Kraken menambah jumlah rawat inap terkait Covid-19 di AS meningkat. Beberapa ahli mengatakan Kraken lebih menular daripada banyak pendahulunya, dan menghindari antibodi. "Lebih dari varian omicron lainnya," ungkap Dr. Ashish Jha, tsar Covid Gedung Putih, dilansir nbcchicago.
Lebih lanjut, Prof Zubairi menyampaikan kalau Kraken, pertama kali ditemukan di New York pada 2022 lalu. Penyebaran kasusnya pun sudah masuk ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Australia, Eropa dan Asia Tenggara.
Follow Berita Okezone di Google News