Seperti halnya program Mekaar, KUR, Rumah BUMN, Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM) hingga fasilitas etalase kelas dunia seperti Sarinah, pos bloc dan m bloc. Berbagai fasilitas yang ini memberikan bantuan pendanaan, pendampingan, pemasaran hingga menyediakan off taker atau pembeli.
Fasilitas ini mengatasi persoalan mendasar dari para pelaku UMKM di Indonesia seperti pembiayaan, standar produk, akses pasar hingga digitalisasi.
"Harus kita akui bahwa selama ini ada beberapa kendala yang masih dihadapi oleh UMKM di Indonesia, seperti sertifikasi, standar produk, pemasaran, pembiayaan, akses pasar dan digitalisasi. Namun berbagai persoalan ini teratasi oleh Pak Erick Thohir,” pungkas Bambang.
Seperti diketahui, PaDi UMKM gagasan Erick Thohir memiliki 40 ribu UMKM yang telah bergabung. Pembiayaan pun telah tersalur sebesar Rp24,4 triliun UMKM dan angka tersebut akan terus ditingkatkan menjadi Rp50 triliun di tahun 2023.
Nasabah pembiayaan dari perusahaan-perusahaan BUMN pun telah menyentuh angka 50 juta nasabah. Total nasabah itu terdiri dari 14 juta nasabah mikro BRI, 14 juta nasabah mikro PT Pegadaian serta 13,6 juta nasabah PNM Mekaar.
Follow Berita Okezone di Google News
(fik)