MESKIPUN pemerintah telah mencabut pembatasan, lantaran kasus Covid-19 sudah melandai, bukan berarti virus Covid-19 sudah tidak ada lagi. Atas dasar itulah, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak ingin melepas status pandemi.
Apalagi, virus Covid-19 terus mengalami mutasi tanpa henti, dan terbaru adalah varian baru yaitu CH.1.1 yang dijuluki "orthrus" hasil mutasi dari omicron. Varian ini pun tengah dilacak oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS.
Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA), varian tersebut paling mungkin mengambil alih BQ.1 yang saat ini dominan. Sejak kasus pertama dari varian baru muncul pada bulan November, itu menyebar ke 23,1 persen dari semua kasus di Inggris pada 1 Januari, angka UKHSA terbaru menunjukkan – meskipun pengurutan menunjukkan bahwa itu bisa mencapai 100 persen di beberapa daerah.
Dilansir dari Independent, Orthrus menyumbang sekitar 8.700 kasus, meskipun para pejabat memperingatkan perkiraan varian tidak pasti. Orthrus, bersama dengan varian Kraken atau XBB.1.5, diperkirakan bergerak menuju dominasi di Inggris, meskipun tidak ada yang digolongkan sebagai “perhatian”.
Varian XBB.1.5 telah meningkat di Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, menjadi dominan dua minggu lalu, tetapi prevalensinya tetap sangat rendah di Inggris. Pemetaan genomik dari Sanger Institute, sebuah kelompok penelitian yang sebagian didanai pemerintah, menunjukkan bahwa Orthrus telah mengambil alih beberapa bagian Inggris.
Follow Berita Okezone di Google News