Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

PGE Butuh Rp24,2 Triliun untuk Kembangkan Panas Bumi Indonesia

Safina Asha Jamna, Jurnalis · Selasa 21 Maret 2023 14:09 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 21 620 2785025 pge-butuh-rp24-2-triliun-untuk-kembangkan-panas-bumi-indonesia-MTokPbqusL.png PGE Butuh Investasi Besar untuk Kembangkan Bisnis Panas Bumi..(Foto: Okezone.com/ESDM)
A A A

JAKARTA - Kementerian ESDM mencatat potensi panas bumi di Tanah Air mencapai 23,7 GW. Dengan kapasitas pembangkit listrik panas bumi (PLTP) sebesar 2.276 MW, pemanfaatan panas bumi di Indonesia juga menempati posisi kedua setelah Amerika Serikat (AS).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengaku optimistis unit usaha PT Pertamina, yakni PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) bisa besar di industri panas bumi.

"Saya kira prospek bisnis yang dimiliki PGE cukup baik meskipun high risk dan high capital, tapi prospek bisnis EBT ke depan tinggi dan minat investor tinggi. Jadi prospeknya cerah ke depan," katanya, Selasa (21/3/2023).

Eddy menilai, proyek PLTP yang digarap PGE memang butuh modal besar. Total investasi yang disiapkan perusahaan sebesar USD1,6 miliar dalam lima tahun ke depan atau hingga 2027. Nilai ini setara Rp24,2 triliun (kurs Rp 15.133 per dolar AS).

Karenanya keputusan perusahaan melantai di bursa saham alias Initial Public Offering (IPO) belum lama ini, kata dia, jadi keputusan yang tepat. Sebab emiten berkode PGEO ini meraup dana jumbo sekitar Rp9 triliun pada Februari 2023.

"Dengan IPO ini, sebagian besar untuk modal awal proyek, bisa dilaksanakan. Tinggal bagaimana PGE dan mitra bisa menjalankannya, baik [mitra] nasional atau swasta asing. Melihat tingginya minat EBT, saya kira PGE enggak akan kesulitan dapat partner, sehingga bank akan tertarik membiayai proyek PGE ke depannya," ujar Eddy Soeparno.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Corporate Secretary PGE, Muhammad Baron, menjelaskan sebagai salah satu pengembang energi panas bumi terbesar di dunia, PPGE telah memiliki pengalaman puluhan tahun berambisi untuk meningkatkan kapasitas listrik sebanyak 600 MW dalam 5 tahun ke depan.

Dana yang diperoleh dari IPO dialokasikan untuk pengembangan usaha sebesar 85 persen dan sekitar 15 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang. Karena itu, menurutnya, fundamental keuangan perusahaan kuat buat menjalankan proyek pengembangan listrik EBT.

"Pendanaan dari pasar modal melalui IPO diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi," kata Muhammad Baron.

Salah satu yang telah dilakukan adalah rencana penambahan kapasitas terpasang panas bumi sebesar 55 MW di salah satu area operasi PGE di Lumut Balai, Sumatera Selatan, yang ditarget dapat selesai di tahun 2024.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini