Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Varian Baru Covid-19 Arcturus yang Serang India Ternyata Sudah Ada di Singapura

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 28 Maret 2023 19:24 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 28 620 2789005 varian-baru-covid-19-arcturus-yang-serang-india-ternyata-sudah-ada-di-singapura-HYTW0uCoC2.jpg Ilustrasi Covid-19. (Foto: Freepik)
A A A

MESKIPUN kasus Covid-19 di Indonesia sudah mengalami penurunan, tapi virus Covid-19 masih belum hilang. Bahkan, wabah ini pun kembali menyerang dan membuat lonjakan kasus di India.

Indian SARS-CoV2 Genomics Consortium (INSACOG) melaporkan sebanyak 76 sampel Covid-19 varian XBB.1.16 alias Arcturus ditemukan di India. Varian itu diyakini menjadi penyebab lonjakan kasus cukup ekstrem di India. Ya, terjadi kenaikan kasus Covid-19 sebesar 280% dalam 2 minggu terakhir di India.

"Bukan cuma di India, varian Arcturus sudah dilaporkan juga di beberapa negara lain seperti di Amerika Serikat, Brunei Darussalam, bahkan Singapura," ungkap laporan News18, dikutip MNC Portal.

Di India, kasus Arcturus terbanyak ada di Karnataka yaitu 30 kasus, disusul Maharashtra (29), Puducherry (7), Delhi (5), Telangana (2), Gujarat (1), Himachal Pradesh (1), dan Odisha (1).

Lebih lanjut, Dokter Anurag Agrawal selaku mantan direktur CSIR Institute of Genomics and Integrative Biology (IGIB) mengatakan bahwa meski lonjakan kasus terjadi, masyarakat jangan khawatir berlebih. "Ada varian baru betul, tapi sejauh ini tidak banyak peningkatannya, khususnya pada kasus parah," kata dia.

Agrawal menjelaskan bahwa kemunculan varian baru Arcturus bukan hal yang tidak terduga. Artinya, para ahli sudah menduga bakal ada Covid-19 varian baru. Agrawal menduga Arcturus muncul akibat kadar imunitas yang terus menurun di masyarakat. "Mungkin karena penurunan imunitas dan kombinasi varian baru memberikan beberapa peningkatan kasus," paparnya.

Varian XBB.1.16 atau Arcturus pertama kali teridentifikasi pada Januari 2023. Belum ada bukti kuat bahwa varian ini akan menciptakan gelombang baru. "Sejauh ini kasus Arcturus yang dirawat serius di rumah sakit tidak banyak. Jadi, varian ini belum kuat untuk menjadi gelombang baru," terang Agrawal.

"Kalau pun ada peningkatan infeksi, angkanya tidak akan sebanyak gelombang sebelumnya," tambahnya.

Follow Berita Okezone di Google News

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini