Kumpulan Berita
Aam sapaan akrabnya mengatakan, 19 kejadian bencana tersebut hampir semuanya adalah kategori adalah bencana hidrometeorologi.
Suharyanto mengatakan, tantangan bencana semakin kompleks akibat perubahan iklim.
Sementara itu, gempa bumi terjadi sebanyak 13 kali, kebakaran hutan dan lahan 132 kali dan gelombang pasang dan abrasi 11 kali.
“Paling penting sebenarnya adalah kesiapsiagaan masyarakat,” katanya saat Konferensi Pers secara virtual, Senin (25/7/2022).
Dia menjelaskan, faktor terjadinya kemarau basah ini karena aktifnya la nina yang sudah berjalan sejak tahun lalu
Hal itu diungkapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng.
Hujan lebat diperkirakan bakal melanda sejumlah daerah di Tanah Air pada hari ini, Sabtu (28/5/2022).
Jenis bencana alam hidrometeorologi basah terjadi hampir di seluruh pulau yang ada Indonesia.