Bencana Sumatera

Banjir di sejumlah wilayah Sumatera dan Aceh terjadi karena banyaknya pohon yang hilang

Kementerian Dalam Negeri resmi memberhentikan sementara Mirwan MS dari jabatan Bupati Aceh Selatan, selama tiga bulan akibat berangkat umrah tanpa izin saat daerahnya dilanda bencana.

Perairan Rokan Hilir (Rohil), Riau, digegerkan oleh penemuan tragis sepuluh jenazah laki-laki tanpa identitas yang ditemukan mengapung di sekitar Pulau Jemur dan Panipahan. Penemuan beruntun ini terjadi dalam rentang waktu satu bulan, mulai 7 November hingga saat ini.

Bencana Sumatera harus dijadikan pelajaran dalam mengatasi persoalan lingkungan. Sebab, bencana yang terjadi tak terlepas dari permasalahan lingkungan akibat ulah manusia.

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 22 Desember 2025.

Hal ini untuk mempercepat pemulihan di 3 provinsi yang terdampak berat, dengan tetap menjaga aspek legalitas serta mencegah penyalahgunaan.

Upaya penanganan pascabanjir di Aceh terus dilakukan. Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh, Faisal Ali atau Abu Sibreh mengimbau masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam pemulihan pascabanjir di Bumi Serambi Mekkah.

Pertamina Patra Niaga kembali mengirimkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG menggunakan moda udara menuju Bandar Udara Rembele, Bener Meriah