Kumpulan Berita
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan potensi kenaikan inflasi yang didorong oleh harga bahan pokok, terutama beras.
Bapanas menaikkan HET beras medium menjadi Rp13.500-Rp15.500/kg. Kenaikan ini merespons harga GKP Rp6.500/kg di tingkat petani. Bulog tetap jual beras SPHP Rp12.500/kg dengan subsidi pemerintah. Ini jadi alternatif stabilisasi harga di pasar.
BPS mencatat kenaikan harga beras di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran sepanjang Agustus 2025. Inflasi terjadi secara bulanan dan tahunan. NTP juga mengalami peningkatan.
Bapanas mengungkap kelangkaan beras disebabkan pola penyimpanan petani, meski ada surplus 5,01 juta ton hingga September. Petani cenderung menyimpan beras untuk jaga-jaga, mempengaruhi ketersediaan di pasar.
Bapanas resmi menaikkan HET beras medium menjadi Rp13.500/kg. Kebijakan ini bertujuan atasi masalah harga di penggilingan dan perkecil disparitas harga dengan beras premium. Berlaku di sebagian besar wilayah Indonesia.
Bapanas menaikkan HET beras medium menjadi Rp13.500 per kg untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga. Kenaikan ini juga bertujuan agar industri penggilingan tidak terbebani dan disparitas harga lebih merata. DPR meminta perhitungan ulang HET dengan mempertimbangkan HPP petani.
Harga beras diperkirakan akan terus naik sepanjang tahun 2025. Penyebab utama dari tren ini adalah karena sebenarnya produksi beras konsumsi dalam negeri pada tahun 2025 menjadi yang terendah
Bapanas memastikan stok beras nasional aman meski harga naik akibat kenaikan harga Gabah Kering Panen (GKP). Pemerintah melakukan intervensi melalui program SPHP dan bantuan pangan untuk stabilisasi harga.