Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Majapahit sempat berpindah istana kerajaannya sejak membuka hutan di wilayah Tarik. Dugaan ini disebutkan dalam beberapa catatan sejarah kitab kuno mulai dari Kakawin Pararaton hingga Nagarakretagama.

Saat itu Majapahit yang tengah melakukan ekspansi ke luar Pulau Jawa, termasuk ke Semenanjung Melayu harus berhadapan dengan Kerajaan Thai Ayutthaya.

Kelantan dulu merupakan sebuah kerajaan besar di Semenanjung Melayu sebelum adanya Malaysia.

Wilayah Kerajaan Majapahit konon mencapai hingga Semenanjung Melayu yang kini masuk Malaysia. Ekspansi Majapahit di bawah Mahapatih Gajah Mada memang cukup masif demi mewujudkan Sumpah Palapa-nya,

Mahapatih Majapahit membuat kerajaan ini meluaskan wilayah. Beberapa wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA) besar di Pulau Jawa, termasuk di Jawa bagian timur dimanfaatkan betul oleh Kerajaan Majapahit.

Bahkan sang raja sempat mengutarakan ingin menikahi kedua saudara tirinya yang merupakan anak Raden Wijaya dari pernikahannya dengan Gayatri.

Prahara dan konflik internal membuat pejabat Mahapatih Majapahit atau setara perdana menteri tewas terbunuh. Fitnah memang mengiringi peralihan kekuasaan dari Raden Wijaya ke Jayanagara, selaku Raja Majapahit kedua

Ide pendirian Kerajaan Majapahit muncul usai Raden Wijaya menikahi Gayatri, putri Singasari. Memang kecerdasan Gayatri tak bisa dipungkiri membentuk karakteristik Raden Wijaya sebagai pemimpin.