Kumpulan Berita
IHSG sesi I terkoreksi ke level 8.229,73. Meski sempat mendekati rekor, indeks terpantau di zona merah. Sektor keuangan dan teknologi jadi pemberat, sementara energi dan infrastruktur menguat. Bagaimana investor harus bersikap?
IHSG menguat 0,42% ke level 8.199,96 pada penutupan sesi I, Kamis (9/10/2025). Didukung sektor energi, konsumer, infrastruktur, dan bahan baku. Transaksi capai Rp15,8 triliun.
IHSG dibuka menguat 0,27% ke level 8.187,70 pada Kamis (9/10/2025). Sektor energi dan konsumer siklikal memimpin kenaikan, sementara LQ45 sedikit melemah. Transaksi awal mencapai Rp1,2 triliun.
IHSG ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan, tertekan aksi jual investor pada saham-saham berkapitalisasi besar. Sektor keuangan, infrastruktur, properti, kesehatan, dan konsumer siklikal menjadi pemberat indeks. Apa penyebab dan bagaimana dampaknya?
IHSG menguat pada sesi I perdagangan Selasa (7/10/2025), naik 0,53% ke level 8.182. Sektor energi memimpin penguatan, dengan transaksi mencapai Rp17,6 triliun. Saham ASLI, TRIN, dan FOLK menjadi top gainers.
IHSG dibuka menguat dan mencetak rekor baru di level 8.182,66 pada Selasa (7/10/2025). Sektor bahan baku dan energi menjadi pendorong utama, sementara saham ASII, JPFA, dan BRPT menjadi top gainers. GOTO, JSMR, dan UNVR mengalami penurunan.
IHSG ditutup menguat 0,34% ke level 8.071. Sektor konsumer siklikal dan properti mencatatkan kenaikan signifikan. Total transaksi mencapai Rp26,6 triliun. Saham SULI, ASLI, dan DIVA menjadi top gainers.
IHSG berbalik arah dan melemah pada sesi I ke 8.022,40 setelah sempat mencetak rekor baru. Profit taking investor menjadi penyebab koreksi ini. Sektor keuangan dan kesehatan menjadi pemberat indeks.