Kumpulan Berita
Sentot demikian namanya, menjadi panglima atu pemimpin pasukan di usianya yang remaja. Dirinya bergabung di pasukan Pangeran Diponegoro di Selarong pada usia 17 tahun.
Kedekatan etnis Tionghoa dengan Belanda membuat pasukan Pangeran Diponegoro memusuhinya.
Semasa ditangkap dan diasingkan, Pangeran Diponegoro konon tak pernah lepas dari keris pribadinya Kiai Ageng Bondoyudo.
Pangeran Diponegoro akhirnya mendapatkan tugas penting. Kematian Sultan Hamengkubuwono IV juga dianggap oleh Pangeran Diponegoro sebagai cara untuk menyelamatkan keraton.
Perburuan Pangeran Diponegoro, lamanya pertempuran, dan luasnya areanya peperangan membuat Belanda kerepotan.
Dia pun dijuluki pahlawan nasional dari tanah Jawa yang gagah memimpin.
Ia tak takut mengambil kebijakan menolak setiap keputusan yang diambil Belanda, yang kala itu berkuasa di Pulau Jawa.
Eyang Djoego dimakamkan di kawasan Gunung Kawi, yang kompleksnya dinamakan Pesarean Gunung Kawi.