Kumpulan Berita
IHSG sesi I terkoreksi ke level 8.229,73. Meski sempat mendekati rekor, indeks terpantau di zona merah. Sektor keuangan dan teknologi jadi pemberat, sementara energi dan infrastruktur menguat. Bagaimana investor harus bersikap?
Ketua Kadin, Anindya Bakrie, mengajak dunia usaha untuk memanfaatkan likuiditas pasar guna menarik investasi, memperkuat daya beli, dan mempercepat perputaran ekonomi. Kadin juga mendorong pendalaman pasar modal untuk akses pembiayaan yang lebih luas.
IHSG dibuka menguat ke level 8.259,08 pada Jumat (10/10/2025). Semenit berjalan, IHSG berbalik arah dengan pelemahan 0,39 persen. Sektor energi dan teknologi memimpin penguatan, sementara keuangan mengalami pelemahan. Simak selengkapnya!
IHSG menguat 0,42% ke level 8.199,96 pada penutupan sesi I, Kamis (9/10/2025). Didukung sektor energi, konsumer, infrastruktur, dan bahan baku. Transaksi capai Rp15,8 triliun.
Menkeu Purbaya dan Ketua OJK Mahendra Siregar membentuk tim kerja lintas lembaga untuk menindaklanjuti isu strategis di pasar modal. Pembentukan tim ini bertujuan menjaga keberlanjutan program ekonomi dan memperkokoh struktur pasar modal saat IHSG menguat.
IHSG dibuka menguat 0,27% ke level 8.187,70 pada Kamis (9/10/2025). Sektor energi dan konsumer siklikal memimpin kenaikan, sementara LQ45 sedikit melemah. Transaksi awal mencapai Rp1,2 triliun.
IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,04% ke 8.166,03 setelah sempat mencetak rekor. Aksi jual investor terhadap saham big cap menjadi penyebab. Sektor keuangan, infrastruktur, dan kesehatan menjadi pemberat indeks.
IHSG ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan, tertekan aksi jual investor pada saham-saham berkapitalisasi besar. Sektor keuangan, infrastruktur, properti, kesehatan, dan konsumer siklikal menjadi pemberat indeks. Apa penyebab dan bagaimana dampaknya?