Kumpulan Berita
IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,04% ke 8.166,03 setelah sempat mencetak rekor. Aksi jual investor terhadap saham big cap menjadi penyebab. Sektor keuangan, infrastruktur, dan kesehatan menjadi pemberat indeks.
IHSG ditutup melemah pada sesi pertama perdagangan, tertekan aksi jual investor pada saham-saham berkapitalisasi besar. Sektor keuangan, infrastruktur, properti, kesehatan, dan konsumer siklikal menjadi pemberat indeks. Apa penyebab dan bagaimana dampaknya?
IHSG dibuka menguat ke level 8.201,14. Sektor teknologi menjadi pendorong utama. Transaksi awal mencapai Rp1,4 triliun. Saham NTBK, TRIN, dan TFAS menjadi top gainers, sementara SMIL, SSTM, dan HBAT menjadi top losers.
IHSG dibuka menguat dan mencetak rekor baru di level 8.182,66 pada Selasa (7/10/2025). Sektor bahan baku dan energi menjadi pendorong utama, sementara saham ASII, JPFA, dan BRPT menjadi top gainers. GOTO, JSMR, dan UNVR mengalami penurunan.
IHSG menguat dan sempat mencetak rekor intraday baru di 8.176. Transaksi mencapai Rp28,09 triliun. Sektor bahan baku, teknologi, dan infrastruktur menjadi penopang utama. Berikut analisis lengkapnya.
IHSG melemah tipis pada sesi I perdagangan hari ini. Walaupun demikian, sektor teknologi menunjukkan penguatan. Transaksi perdagangan mencapai Rp17,4 triliun. Simak pergerakan saham dan sektor lainnya.
IHSG diproyeksikan menguat ke level 8.168 didorong data konsumsi domestik dan sinyal pelonggaran The Fed. Investor menanti data ekonomi dalam negeri dan kebijakan The Fed. IPOT merekomendasikan saham ASII, JSMR, ICBP, dan obligasi FR0100.
BEI mencatat saham-saham top gainers periode 29 September-3 Oktober 2025. Saham ASLI memimpin dengan kenaikan 226%. IHSG juga naik 0,23% ke level 8.118. Inilah daftar lengkap saham-saham dengan kenaikan tertinggi.