Kumpulan Berita
Pihak Istana Negara menyatakan rencana pemulangan anak yatim-piatu mantan anggota ISIS masih dalam pengkajian.
Virus paham radikalisme ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang virus korona atau Covid-19.
Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gahral Adian memastikan, sekira 690 mantan WNI bekas anggota ISIS masih berada di Suriah.
Itu kan sudah opsi. Bisa naik pesawat, bisa naik perahu kalau cara pulang.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal turut mendukung penolakan kepulangan Warga Negara Indonesia (WNI) eks ISIS.
Setibanya bocah-bocah di bawah umur itu di Tanah Air, maka harus ada penempatan khusus untuk menjalani program deradikalisasi.
Pemerintah telah menyatakan menolak eks anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di pulangkan.
Kita menganggap lebih baik tidak memulangkan mereka