Kumpulan Berita
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (18/12/2025), turun 29 poin atau sekitar 0,17 persen ke level Rp16.723 per dolar AS.
Pelaksanaan redenominasi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, setidaknya bukan tahun ini maupun tahun depan.
Nilai tukar Rupiah tertekan sepanjang pekan ini dan diprediksi akan terus melemah hingga Rp16.800 per dolar AS. Sentimen eksternal dan domestik menjadi pemicu utama pelemahan Rupiah. Analis memperkirakan Rupiah akan fluktuatif.
Menteri Keuangan Purbaya mengungkap surplus neraca dagang Indonesia selama lima tahun terakhir, mencapai USD29 miliar hingga Agustus 2025, didorong ekspor yang kuat dan impor terkendali. Kinerja ini berdampak positif pada rupiah dan kepercayaan investor.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada akhir perdagangan Senin (8/9/2025). Rupiah naik 123 poin atau sekitar 0,75 persen, berada di level Rp16.309 per dolar AS.
Aksi demo berdampak pada ekonomi Indonesia. IHSG anjlok, Rupiah tertekan, modal asing keluar, bisnis tutup. Pengusaha waspada, ruang dialog dibutuhkan demi stabilitas ekonomi nasional. Ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Pertahanan terbaik kita adalah penguatan ekonomi domestik
IHSG anjlok 2% akibat gejolak sosial politik dalam negeri. Investor khawatir aksi massa dan respons pemerintah yang kurang tepat memperburuk situasi. Rupiah ikut berfluktuasi. Support IHSG di 7.800-7.840 jadi kunci.
LPS kembali menurunkan tingkat bunga penjaminan rupiah menjadi 3,75% untuk bank umum, sementara bunga valas tetap. Bunga BPR juga turun. Kebijakan ini berlaku mulai 28 Agustus hingga 30 September 2025 dan akan dievaluasi berkala.