Kumpulan Berita
Pasar global dan aset kripto mengalami konsolidasi signifikan menyusul pengumuman kebijakan moneter terbaru The Federal Reserve.
Vice President Infovesta, Wawan Hendrayana memperkirakan Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) akan menahan penurunan suku bunga pada rapat kebijakan yang dijadwalkan 28-29 Oktober 2025.
IHSG diproyeksikan menguat ke level 8.168 didorong data konsumsi domestik dan sinyal pelonggaran The Fed. Investor menanti data ekonomi dalam negeri dan kebijakan The Fed. IPOT merekomendasikan saham ASII, JSMR, ICBP, dan obligasi FR0100.
Nilai tukar Rupiah tertekan sepanjang pekan ini dan diprediksi akan terus melemah hingga Rp16.800 per dolar AS. Sentimen eksternal dan domestik menjadi pemicu utama pelemahan Rupiah. Analis memperkirakan Rupiah akan fluktuatif.
Harga Bitcoin kembali menembus level USD117.000 atau setara Rp1,94 miliar (kurs Rp16.620 per USD) setelah Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan.
Wall Street bergerak variatif setelah The Fed memangkas suku bunga 0,25%. S&P 500 dan Nasdaq turun, sementara Dow Jones naik. Pasar kini menantikan data ekonomi selanjutnya.
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yang melemah mendekati Rp16.500 per dolar AS. Intervensi dilakukan melalui pasar offshore dan domestik, serta menjaga likuiditas Rupiah. Sentimen negatif dari dalam dan luar negeri menjadi penyebab tekanan Rupiah.
Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa. Investor menyoroti langkah Donald Trump memberhentikan pejabat The Fed Lisa Cook.