Kumpulan Berita
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah yang melemah mendekati Rp16.500 per dolar AS. Intervensi dilakukan melalui pasar offshore dan domestik, serta menjaga likuiditas Rupiah. Sentimen negatif dari dalam dan luar negeri menjadi penyebab tekanan Rupiah.
Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa. Investor menyoroti langkah Donald Trump memberhentikan pejabat The Fed Lisa Cook.
Bank Indonesia memprediksi The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dua kali pada semester II-2025, masing-masing 25 basis poin. Penurunan ini didorong oleh tren penurunan inflasi di Amerika Serikat. BI menekankan pentingnya menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian global.
Pasar kripto global tertekan. Bitcoin dan altcoin turun. Investor disarankan berhati-hati, disiplin manajemen risiko, dan manfaatkan penurunan untuk akumulasi bertahap. Volatilitas tinggi membuka peluang inovasi.
Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kembali mencetak rekor penutupan pada perdagangan Rabu waktu setempat.
Chief Economist Permata Bank Josua Pardede memproyeksikan Bank Sentral AS atau The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 50 basis poin (bps) di sisa akhir tahun 2025.
Federal Reserve, kembali memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada kisaran 4,25% hingga 4,5%.
BI memprediksi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan.