Banyak dari Anda bertanya-tanya, kenapa saat demam vaksinasi tidak boleh dilakukan. Jawabannya ternyata menyangkut dengan keselamatan nyawa.
Ya, dalam laporan Focus for Health, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa sejatinya Anda atau anak Anda boleh divaksin jika sakitnya ringan. Tapi, kalau ada gejala demam, direkomendasikan untuk menunggu sampai tubuhnya benar-benar sehat.
"Anda tidak usah menunda pemberian vaksin jika penyakit yang dialami sangat ringan atau sedang minum antibiotik untuk penyakit ringan," terang CDC.
Namun, Anda diharapkan menunda divaksin jika memiliki penyakit sedang hingga berat atau sedang mengonsumsi antivirus. Kalau memang Anda atau anak Anda sakit parah, sangat disarankan untuk tunggu sampai tubuhnya pulih dan benar-benar sehat.
Kenapa begitu?
Bukan tanpa alasan ternyata. Pertama, para peneliti melakukan uji coba keamanan dan kemanjuran vaksin tidak pada orang yang sakit. Uji keamanan pra-lisensi untuk vaksin hanya mencakup individu yang sehat. Sehingga, tidak ada data klinis prospektif yang menunjukkan respons orang yang sakit terhadap vaksinasi.
Baca Juga : Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sudah Setengah Jalan, BPOM: Tak Ditemukan Reaksi Berlebihan
Surveilans keamanan pada populasi itu dilakukan secata retroaktif melalui Sistem Pelaporan Kejadian Merugikan Vaksin (VAERS), tetapi pelaporan yang kurang melalui sistem surveilans pasif ini dapat merusak temuan. Efektivitas juga dapat menjadi masalah saat memvaksinasi orang yang sakit.
"Jika anak Anda sibuk melawan satu infeksi, sistem kekebalan mereka mungkin tidak membangun antibodi yang diperlukan untuk melindungi mereka dari infeksi yang diimunisasi. Ini membuat mereka malah rentah rentan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin," tulis laporan tersebut.
Follow Berita Okezone di Google News