Mengantisipasi penyebaran Covid-19 di libur Natal dan Tahun Baru, Pemprov DKI Jakarta mewajibkan penumpang kendaraan umum yang hendak keluar-masuk ibu kota untuk menunjukkan hasil tes antigen ataupun Polymerase Chain Reaction (PCR).
Dua tes ini sama-sama menggunakan swab untuk mendapatkan sampelnya. Swab test dilakukan untuk mengambil sampel pada bagian nasofaring (hidung) dan orofaring (mulut) untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi covid-19.
Meski sama-sama menggunakan swab, ada perbedaan antara tes PCR dan antigen. Merangkum dari Mayo Clinic, Sabtu (19/12/2020), yuk kenali perbedaan tes PCR dan antigen.
1. Tes Antigen
Tes covid-19 yang satu ini bertujuan mendeteksi protein tertentu pada virus. Tes ini yang sering dilakukan oleh para artis atau orang-orang penting secara mandiri. Caranya dengan menggunakan usap hidung yang panjang untuk mendapatkan sampel cairan. Tes antigen dapat memberikan hasil dalam beberapa menit.
Dikarenakan lebih cepat dan lebih murah dari PCR, tes antigen mungkin lebih praktis digunakan pada banyak orang. Hasil tes antigen positif dianggap akurat jika petunjuk diikuti dengan cermat, tetapi tetap ada kemungkinan hasil bisa tidak akurat.
Baca Juga : Murah, Rapid Antigen Ternyata Masih Kurang Diminati
Artinya, kemungkinan terinfeksi virus tetapi memiliki hasil negatif. Karenanya, tes antigen seperti screening awal untuk mendeteksi Covid-19. Setelah itu, dokter mungkin merekomendasikan tes PCR untuk memastikan hasil tes antigen benar-benar negatif.
Follow Berita Okezone di Google News