Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

"Susahnya Cari Rezeki di Tengah Corona"

Salman Mardira, Jurnalis · Rabu 08 April 2020 15:41 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 08 620 2196149 susahnya-cari-rezeki-di-tengah-corona-EHZX97zeCg.jpg Hanafi, pedagang ketropak melayani pembeli di pinggir Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan (Okezone.com/Salman Mardira)
A A A

Isini sudah lima tahun berjualan kelapa muda, tapi kondisi sekarang yang terburuk dialaminya. Bila hari normal, dia bisa menjual puluhan butir kelapa, tapi kini laku 10 saja sudah syukur.

Rahman, pedagang gado-gado di Jalan Kavlink Keuangan, Kedaung, Tangerang Selatan juga mengaku pembeli dagangannya kini turun drastis. Sebelum corona mewabah, gado-gadonya selalu habis diburu pembeli setiap hari.

“Sekarang mah omzet saya turun banget. Jadi yang beli sepi dan kadang habis, kadang enggak,” kata Rahman.

Pria yang sudah berjualan gado-gado selama 26 tahun itu pun kini berniat mudik ke Cirebon, Jawa Barat, untuk berkumpul dengan keluarganya, karena mulai kesulitan cari rezeki di rantau. “Istri dan anak tinggal dikampung. Jadi ya pulang kampung lah dalam waktu dekat.”Virus corona

Rahman, pedagang gado-gado (Okezone.com/Harits)

Pandemi corona juga berdampak buruk bagi pengemudi ojek online (ojol). Kirna Nugraha, driver ojol di Jakarta Selatan mengeluh sepinya penumpang akhir-akhirnya ini imbas perkantoran dan pusat perbelanjaan besar banyak tutup.

Nugraha juga khawatir dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di DKI Jakarta mulai, Jumat 10 April 2020, di mana ojol dilarang dilarang mengangkut penumpang.

“Kami enggak terima selaku ojol ketika keputusan itu dibuat, pengaruhnya mematikan ekonomi khususnya kayak saya gini pekerja harian. Yang ada kami malah sakit," kata Nugraha.

Baca juga: Penumpang Sepi karena Corona, Driver Ojol Tetap Kerja demi Anak

PSBB memang masih membolehkan ojol mengantar barang. Tapi, Nanu menilai itu bisa tak cukup untuk menghidupinya.

“Banyak jasa layanan lain juga soal antar barang. Pemasukan enggak sebanyak penumpang, terlebih di kondisi kayak gini, akses ojol masuk ke suatu wilayah dibatasi ribet, beda kalau kita bawa penumpang, masuk tinggal masuk," ujarnya.

Karena sepi penumpang, Nanu yang berstatus mahasiswa itu, sudah dua pekan tidak menarik ojek. Dia mulai bingung bagaimana memenuhi pembayaran cicilan sepeda motornya.

“Ini cicilan motor untuk bulan kemarin sudah jatuh tempo kebetulan besok harus bayar, ya terpaksa belum bisa bayar belum dendanya jadi dobel bayarnya."

Follow Berita Okezone di Google News

(sal)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini