Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Derita Susu Formula Palsu di Tengah Pandemi COVID-19

Dewi Kania, Jurnalis · Jum'at 15 Mei 2020 21:59 WIB
https: img.okezone.com content 2020 05 15 620 2214827 derita-susu-formula-palsu-di-tengah-pandemi-covid-19-Y6PPt1LlqD.jpg Ilustrasi. (Foto: Motherandbaby)
A A A

MEMBERIKAN bayi susu formula untuk menambah asupan nutrisinya menjadi perdebatan di kalangan para ibu dan dokter. Berkaca dari kasus yang terjadi di China baru-baru ini, bayi-bayi yang mengonsumsi susu formula malah mengalami kelainan di tubuhnya.

Akibat minum susu formula, bayi-bayi di China dikabarkan mengalami kepala bengkak dan tidak bisa jalan. Menurut laporan South China Morning Post, pihak berwenang di provinsi Hunan, China, tengah menyelidiki toko penjual susu bayi, setelah ada lima bayi yang mengalami pembengkakan kepala setelah mengonsumsi susu formula yang diduga palsu.

sufor

Baca Juga: Akibat Susu Formula, Kepala Bayi Ini Bengkak dan Tak Bisa Jalan

Kelima orangtua bayi tersebut saat ini berusaha melaporkan kasus fatal ini kepada otoritas pengawasan pasar setempat. Menurut laporan mereka, bayinya tidak hanya mengalami pembengkakan kepala, namun juga mengalami eksim dan kehilangan berat badan drastis.

Tidak jelas sudah berapa lama susu formula yang diduga palsu itu diberikan kepada bayi-bayi ini, tetapi yang pasti kondisi tubuh kelima bayi ini sekarang sangat memprihatinkan. Mereka sangat kurus, kerdil, dan kekurangan vitamin D.

Follow Berita Okezone di Google News

Salah seorang orangtua yang diketahui bermarga Zhu menerangkan, saat membeli susu itu, ia sadar bahwa susu tersebut adalah minuman protein. Tetapi staf toko Chain Love Baby mengatakan, minuman bubuk sumber protein itu adalah nama lain dari susu formula untuk bayi.

"Ketika saya membelinya, tak ada yang memberitahu bahwa itu bukan susu formula biasa. Staf toko dengan jelas mengatakan itu adalah susu formula biasa," ungkap Zhu, dilansir Okezone dari Thesun.

Rupanya kasus skandal susu ini ternyata bukan terjadi sekali. Sebelumnya ada juga 6 bayi meninggal dunia dan sekitar 300.000 orang sakit, karena minum susu formula yang dicampur dengan melamin. Melamin merupakan bahan kimia beracun yang digunakan untuk membuat plastik.

Baca Juga: Susu Formula di China Sebabkan Kepala Bayi Bengkak, Ahli Gizi: Untuk Apa Diberikan?

Lalu pada 2003, di Fuyang, Anhui, 13 bayi meninggal dan 171 bayi membutuhkan pertolongan serius setelah diberi susu formula di bawah standar. Dalam proses pembuatan susu formula sendiri memang prosedurnya berbeda-berbeda. Apalagi kalau susu formula itu sudah terkontaminasi oleh lingkungan.

Ahli Gizi bersertifikat Sarah Remmer memperingatkan orangtua bahwa susu protein tak begitu penting untuk tubuh bayi dan anak. Sebab, tanpa itu perkembangan tubuh akan tetap baik.

Dalam laporan Parents, Sarah menjelaskan, kebutuhan protein anak-anak sebenarnya tidak begitu tinggi dan dapat dengan mudah dipenuhi dengan mengonsumsi makanan gizi seimbang. "Anak-anak itu memenuhi kebutuhan gizinya cukup mudah melalui makanan sehari-hari saja," kata Sarah.

Kebutuhan protein bisa dipenuhi dari berbagai sumber. Seperti daging sapi, unggas, kacang-kacangan, susu, biji-bijian, telur, bahkan di beberapa sayur. Sehingga, tambahan protein itu tidak diperlukan.

Sementara itu, berdasarkan studi WHO, lebih dari seperempat lebih dari jumlah bayi di seluruh dunia cenderung menjadi gemuk. Bahkan dalam studi besar juga menemukan 30.000 jumlah anak yang berada di 16 negara, para ahli menemukan menyusui dengan ASI melindungi bayi dari kelebihan berat badan.

Peneliti Dr Joao Breda, dari Eropa WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nonkomunikatif mengatakan, susu formula tidak sebagus ASI. Memberikan ASI kepada buah hati memiliki efek perlindungan yang sangat kuat.

Baca Juga: Sibuk Mengurus Anak, Ini 5 Tips agar Ibu Tetap Sehat

"Manfaatnya luar biasa, jadi kami harus memberi tahu kepada semua orang. Kita perlu melihat lebih banyak tindakan untuk mendorong menyusui secara eksklusif," kata Joao.

Menurutnya, pemasaran susu formula sebaiknya tidak terlalu diekspose. Karena ASI adalah yang terbaik untuk bayi.

"Kita membutuhkan pemasaran susu formula yang kurang tepat, yang dapat membuat beberapa ibu percaya bahwa ASI adalah cara terbaik untuk menyusui bayi mereka," pungkasnya.

1
3
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini