Saatnya Hadirkan Kepemimpinan Feminis
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB), Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdussalam, menyebut pandemi corona ini dapat menjadi momentum menampilkan kepemimpinan feminis yang mengayomi dan menghadirkan solusi. Ironisnya justru faktor ego kekuasaan, motif politik dan kompetisi elektoral, yang lebih dikedepankan dibandingkan dengan mendedikasikan diri untuk kemanusiaan.
“Momentum yang tepat ini seyogyanya itu jangan konfliktual, tapi kepemimpinan yang betul-betul murni semata-mata didedikasikan untuk kemanusiaan. Sehingga faktor-faktor yang lain, ego-ego kekuasaan, motif-motif politik, itu usahakan menjadi alasan paling akhir, jangan kemudian menjadi alasan paling depan. Kalau alasannya dipakai paling depan nanti kemudian banyak macetnya, banyak curiganya, sehingga kolaborasi, kerja sama itu tidak akan muncul, munculnya ya kompetisi. Kalau bahasanya sudah kompetisi, pasti ego sektoral,” ujar Surokim Abdussalam kepada VOA.
Surokim Abdussalam yang juga peneliti di Surabaya Survey Center, menyerukan agar Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini memperbaiki cara-cara berkomunikasi, yang sejauh ini tercatat telah lima kali berseteru di media karena perbedaan pendapat dan kebijakan.
“Harus ada di lingkar intinya, baik bu Khofifah maupun bu Risma itu ya, cobalah dibisiki yang komunikasi esensial itu seperti apa. Bahwa dalam situasi pandemi yang seperti ini, rasa-rasanya, keduanya menurut saya harus menurunkan egonya,” tandas Surokim Abdussalam.
Follow Berita Okezone di Google News
(qlh)