Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Dwi Sasono Akui Ketergantungan Ganja, Risiko Covid-19 Semakin Tinggi!

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Senin 01 Juni 2020 12:12 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 01 620 2222741 dwi-sasono-akui-ketergantungan-ganja-risiko-covid-19-semakin-tinggi-Gvdyq3Ezth.jpg Ilustrasi. (Freepik)
A A A

AKTOR Dwi Sasono terseret kasus narkoba. Ia terbukti megonsumsi narkoba jenis ganja dan menyimpan barang bukti tersebut di kediaman pribadinya.

Dwi Sasono pun mengakui bahwa dirinya adalah korban dan ingin segera sembuh agar bisa kembali ke rumah. Dalam penjelasannya di depan awak media, suami Widi Mulia ini pun mengaku sudah alami ketergantungan dengan ganja.

"Betul saya memakai, saya memang ketergantungan. Saya salah, saya bukan orang jahat, saya bukan pengedar, saya bukan penipu, saya korban, saya ingin sembuh. Saya ingin segera pulang ke rumah saya, ketemu keluarga saya," ungkap Dwi Sasono yang sudah mengenakan baju tahanan di Polres Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020).

Baca Juga: Kompaknya Gaya Keluarga Dwi Sasono Pakai Masker Sebelum Tersandung Narkoba

dwi sasono

Di sisi lain, orang dengan ketergantungan ganja seperti yang dialami Dwi Sasono sangat rentan akan masalah kesehatan serius. Efek buruk ganja yang paling ringan adalah menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Menurut laporan studi yang dipublikasi dalam European Journal of Immunology, ganja dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Dengan efek seperti itu, ganja akan sangat berisiko bagi mereka yang memiliki kanker dan memicu terjadinya infeksi tertentu.

Laman Live Science menjelaskan, efek buruk ganja itu disebabkan oleh bahan kimia yang terkandung di dalam ganja. Bahan kimia tersebut memacu produksi sel-sel sistem kekebalan tubuh yang disebut sel-sel penekan yang berasal dari myeloid.

Follow Berita Okezone di Google News

Nah, dengan munculnya sel penekan tersebut, sel sistem kekebalan tubuh yang harusnya melindungi tubuh dari infeksi atau sel kanker, malah merusak secara perlahan sistem kekebalan tubuh itu sendiri.

"Ganja merupakan salah satu narkoba yang paling banyak disalahgunakan di seluruh dunia dan sudah diyakini malah merusak kekebalan tubuh manusia. Ganja membuat penggunanya rentan terhadap infeksi dan munculnya beberapa jenis kanker," ungkap Prakash Nagarkatti, seorang profesor mikrobiologi dan patologi di Universitas California Selatan.

Nagarkatti dan timnya sebelumnya melakukan penelitian mengenai risiko ganja terhadap kerusakan sistem kekebalan tubuh. Ia dan tim memfokuskan studi mereka pada cannabinoid, senyawa yang ditemukan di tanaman ganja, untuk melihat proses sel negatif dalam ganja tersebut memengaruhi penekanan kekebalan tubuh dan pertumbuhan tumor. Studi mereka termasuk senyawa penghilang rasa sakit yaitu delta-9 tetrahydrocannabinol (THC).

Baca Juga: Tersandung Narkoba, Intip 5 Momen Keluarga Dwi Sasono dan Widi Mulia Bikin Terharu

daun ganja

Para peneliti menyuntikkan satu kelompok tikus dengan THC dan membandingkannya dengan kelompok yang tidak disuntik senyawa tersebut. Peneliti menemukan fakta bahwa tikus yang disuntik THC memiliki lebih banyak sel penekan kekebalan tubuh, daripada tikus yang tak disuntik THC.

Data tersebut menjelaskan, ganja yang mengandung myeloid terbukti menghasilkan sel penekan kekebalan tubuh yang akan mempermudah tubuh terinfeksi dan terpapar sel kanker. Pasien kanker pun diketahui memiliki lebih banyak sel penekan ini daripada orang sehat.

Lebih buruknya lagi, sel penekan ini memperlambat proses penyembuhan pasien kanker dan parahnya lagi, sel ini memungkinkan sel kanker baru muncul.

"Ganja itu seperti pedang bermata dua. Ini bermakna, satu sisi ganja menyebabkan peningkatan kerentanan terhadap infeksi dan kanker, satu sisi lagi ganja diketahui dapat membuka pintu peluang untuk mengobati gangguan seperti radang sendi, multiple sclerosis, lupus, dan hepatitis," terang Nagarkatti.

Selain itu, bahaya dari ketergantungan ganja dilaporkan juga dalam Web MD ialah kerusakan paru-paru. Diterangkan di sana, asap ganja mudah sekali mengiritasi paru-paru, terlebih jika Anda termasuk sering menggunakannya.

Jika paru-paru sudah terinfeksi, maka yang terjadi berikutnya adalah Anda mudah sekali batuk-batuk dan keluar lendir berwarna saat batuk. Ini menandakan paru-paru sudah sangat terinfeksi dan mudah bagi penyakit lain masuk.

Baca Juga: Dwi Sasono Konsumsi Ganja untuk Atasi Gangguan Tidur

Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, tentu kondisi tersebut akan sangat berisiko. Apalagi kondisi paru-paru dan imunitas tubuh Anda sudah sangat buruk. Kemungkinan terinfeksi virus berbahaya akan lebih mudah jika Anda ketergantungan pada ganja.

1
3

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini