Keempat, mengajak tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. “Misalnya keharusan mengenakan masker dan mencuci tangan, ini terus diulang-ulang,” katanya.
Kelima, meminta kepada gubernur dan bupati atau wali kota agar dalam membuat kebijakan terkait Covid-19, merujuk data science dan pakar epidemiologi. “Jangan membuat kebijakan tanpa mendengarkan saran dari para pakar. Ini berbahaya,” ujarnya.
Keenam, meminta kepala daerah menyiapkan alternatif strategi penanganan agar betul-betul siaga dalam menghadapi situasi tak terduga. “Siapkan plane A, B dan C-nya. Hari-hati, dunia sudah mendekati 10 juta kasus positif. Kita tidak ingin ikut terseret pada angka-angka yang besar,” katanya.
Ketujuh, meminta agar dalam dua minggu ke depan angka Covid-19 di Jatim ada penurunan. “Ini penting agar kita bisa masuk ke tatanan normal baru dan masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
(abp)