JAKARTA - Harga mata uang digital (cryptocurrency) kian meroket di tengah pandemi virus corona. Sebut saja Bitcoin yang kembali menembus level USD11.500 atau Rp170,04 juta (mengacu kurs Rp14.700 per USD) atau berada di level tertinggi dalam waktu sekitar satu tahun.
“Sebelumnya selain Bitcoin yang dikenal masyarakat umum sekarang ada Aurora dari China, Dogecoin atau DOGE dari Amerika Serikat dan lainnya yang mengalami peningkatan harga fantastis dalam kurun waktu satu hari," kata CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Baca Juga: Kenapa Harga Bitcoin Meroket Tembus Rp170 Juta di Tengah Covid-19?
Selain bitcoin, aset kripto Lyfe mengalami kenaikan harga 200% di market Indodax. Lyfe merupakan aset kripto yang berasal dari dalam negeri yang menangani bidang bisnis kesehatan, Internet of Things (IoT) dan blockchain.
Harga Lyfe di market Indodax tercatat melonjak mencapai Rp644 pada Selasa malam, 11 Agustus 2020. Sehari sebelumnya harga Lyfe hanya berada di Rp200. Lyfe yang merupakan aset kripto yang berasal dari dalam negeri juga seakan tidak mau kalah dengan crypto luar negeri.
"Aset kripto dalam negeri juga mencatatkan performa yang luar biasa hanya dalam satu malam,” kata Oscar.
Baca Juga: Investasi di Tengah Ancaman Resesi Bagai Menanam Sebuah Biji
Sekadar informasi, Bitcoin telah melonjak lebih dari 60% pada tahun 2020 dan naik lebih dari 180% dari posisi terendah pertengahan Maret sekitar USD4.000 atau Rp59,1 juta.
Lantas apa sih yang membuat nilai Bitcoin melonjak terus? Para ahli mengatakan sebagian besar disebabkan oleh melemahnya dolar AS. Para investor juga mencari bentuk investasi yang aman atau safe haven.
Follow Berita Okezone di Google News