Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Hari AIDS Sedunia, Putri Diana dan Upaya Hapus Stigma Negatif HIV/AIDS

Muhammad Sukardi, Jurnalis · Selasa 01 Desember 2020 08:34 WIB
https: img.okezone.com content 2020 12 01 620 2319239 hari-aids-sedunia-putri-diana-dan-upaya-hapus-stigma-negatif-hiv-aids-ulgF75dRmd.jpg Putri Diana berupaya hapus stigma negatif terhadap ODHA (Foto : Oprahmag)
A A A

Memperingati Hari AIDS Sedunia tidak pernah lepas dari sosok Putri Diana. Sepanjang waktunya menjadi Princess of Wales, Putri Diana  dikenang selama bertahun-tahun mengadvokasi orang dengan HIV dan AIDS.

Advokasi ini bahkan terjadi saat dunia menganggap penderita HIV/AIDS adalah sesuatu yang hina, hingga jabat tangan saja dilarang. Namun, Putri Diana menentang hal tersebut.

Putri Diana

Ya, sepanjang 1980-an dan 1990-an, Putri Diana menggunakan platformnya untuk memecahkan mitos yang berkembang mengenai penderita HIV/AIDS, pun menghabiskan waktu bersama orang-orang yang terinfeksi virus di seluruh dunia.

"Menurut kami, Putri Diana adalah duta utama untuk kesadaran AIDS di planet ini dan tidak ada yang mampu menggantikannya," kata Gavin Hart dari National AIDS Trust pada BBC, dikutip dari Oprahmag.

Baca Juga : Hari AIDS Sedunia, Penanggulangan HIV di Indonesia Masih Rendah

Momentum edukasi terbesar Putri Diana tentang HIV/AIDS

Pada 1987, Putri Diana melakukan hal yang dianggap dunia mungkin sesuatu yang tidak mungkin. Ya, dia menjabat tangan pasien HIV/AIDS. Kejadian tersebut terjadi pada 9 April 1987 saat Rumah Sakit Middlesex London mengundang Putri Diana untuk membuka Bangsal Broderip, bangsal khusus pertama untuk penderita AIDS dan penyakit terkait HIV.

Meskipun AIDS telah menjadi krisis kesehatan yang berkembang sejak kasus pertama kali dilaporkan pada 1981, hingga sekitar 1987 AIDS hampir tidak diberikan haknya dalam hal penelitian, pendidikan, dan pengujian yang memadai. Hal ini karena penyakit tersebut memengaruhi pria gay secara tidak proporsional. Stigma homofobik seputar HIV dan AIDS pun berkembang dan penyakit ini dibiarkan penyebarannya begitu saja.

Putri Diana

Di situasi tersebut, Putri Diana malah menjabat tangan 10 pasien HIV/AIDS tanpa sarung tangan dan karena kejadian itu, Putri Diana dianggap sebagai sosok yang paling berpengaruh di dunia dalam hal mengadvokasi pasien HIV/AIDS.

John O'Reilly, perawat di bangsal AIDS Rumah Sakit Middlesex, mengatakan pada BBC pada 2017 bahwa stigma itu begitu parah saat momentum bersejarah Putri Diana tersebut. Sampai ada momen Putri Diana ditanya mengenai sinar X di dada.

"Saya pelindung Yayasan Jantung dan Paru Inggris, tentu saja saya tahu apa itu sinar-X," kata Putri Diana saat dianggap tidak mengetahui adanya bahaya dari apa yang sudah dia lakukan. Stigma yang begitu besar pun memengaruhi para penghuni bangsal untuk tidak mau difoto. Namun, ada satu pria, ia bernama Ivan Cohen, yang akhirnya mau difoto dan hasil jepretan tersebut menjadi sejarah sekarang.

"Ya, Putri Diana datang tanpa sarung tangan, dia mengunjungi pasien kami dan mau menjabat tangan mereka. Itu sangat mengharukan," kata O'Reilly mengenang momen tersebut.

Perjuangan Putri Diana terus Berlanjut

Tidak berhenti di akhir 1980-an, Putri Diana terus menyebarkan edukasi mengenai HIV/AIDS hingga 1990-an. Salah satu momen yang cukup dikenang adalah saat Putri Diana mendukung berbagai badan amal AIDS Internasional, melalui penampilan dan kunjungan ke fasilitas di seluruh dunia.

Salah satunya ialah kunjungan Putri Diana ke unit AIDS Rumah Sakit Harlem selama tiga hari. Putri Diana pun pernah memberikan pidato di Konferensi Anak-Anak dan AIDS pada 1991. Di situ dia mendorong orang-orang untuk berjabat tangan dan berpelukan kepada penderita HIV/AIDS.

Putri Diana

"Surga tahu mereka membutuhkannya. Menjadi luar biasa ketika Anda dapat berbagi rumah, tempat kerja, taman bermain, dan mainan pada mereka," kata Putri Diana.

Tidak hanya itu, Putri Diana pun di momen tersebut membahas fakta bahwa bagi banyak populasi yang terkena dampak, AIDS adalah pukulan terakhir dalam beban berat diskriminasi dan kemalangan.

Pada tahun yang sama, Putri Diana mengunjungi pasien rumah sakit AIDS di Toronto, Kanada, dan di Rio de Janiero, Brasil. Perjalanan selanjutnya juga termasuk singgah di asrama Sao Paulo untuk anak-anak terlantar, termasuk anak-anak dengan HIV positif atau penderita AIDS. Di momen tersebut, Putri Diana tak ragu memeluk mereka.

Follow Berita Okezone di Google News

Pangeran Harry Lanjutkan Misi Putri Diana

"Pada April 1987, saat Putri Diana menjabat tangan seorang pria berusia 32 tahun dengan HIV di depan kamera, dia tahu betul apa yang dia lakukan," kata Pangeran Harry dalam pidatonya pada 2017, saat Putri Diana mendapat Attitude Legacy Awards.

"Dia (Putri Diana) menggunakan posisinya sebagai Princess of Wales (wanita paling terkenal di dunia) untuk menentang semua orang sekaligus mendidik masyarakat, serta menemukan kasih sayang di antara mereka. Bahkan, ia menggunakan title tersebut untuk menjangkau para penderita HIV/AIDS," tambah Pangeran Harry.

Pangeran Harry

Pada 2006, Pangeran Harry bersama dengan Pangeran Seeiso dari Lesotho mendirikan Sentabale, suatu badan amal kesehatan mental untuk anak-anak dan remaja yang terinfeksi AIDS di Lesotho Botswana dan Malawi.

Kemudian, pada 2016 Pangeran Harry melakukan tes HIV di depan media untuk mengedukasi masyarakat bahwa tes HIV itu sesuatu yang normal. Salah satu tesnya dia lakukan bersama dengan Rihanna di Barbados.

Apa yang dilakukan Pangeran Harry dinilai sebagai bentuk serupa dari apa yang dilakukan sang ibu. Ya, dia memanfaatkan nama besarnya untuk menghilangkan stigma buruk mengenai HIV/AIDS. Dan terbukti, hal tersebut menghasilkan lonjakan lima kali lipat dalam tindakan tes HIV di rumah, menurut kelompok kesadaran Terrence Higgins Trust via Mashable.

Dalam pidato makan malam amal Sentabale 2020 yang merupakan momen pertama usai Pangeran Harry pergi dari Istana Buckingham bersama istrinya, Meghan Markle, Harry berkata, "Pekerjaan dan komitmen saya untuk amal ini yang saya dirikan 14 tahun lalu, tidak akan pernah goyah," katanya dengan sangat bangga dan bersemangat.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini