"Antara spacing dan stunting sangat berkorelasi. Karena itu berikan jarak antar kelahiran. Idealnya tiga tahun," ujar Hasto
Hasto pun menjelaskan, Kesuksesan menjaga jarak kehamilan, kesuksesan memberikan ASI eksklusif, dan kesuksesan dalam pengendalian kelahiran akan melahirkan sumber daya manusia Indonesia yang maju.
Pada bagian lain penjelasannya, Hasto Wardoyo mengingatkan bahwa peluang terjadinya bonus demografi tidak berulang dua kali, walau secara teori bisa saja. Untuk Indonesia, bonus demografi pertama akan diraih pada 2025 dengan angka ketergantungan 46.
Artinya, 100 orang produktif menanggung 46 orang yang tidak produktif, di antaranya anak-anak dan lansia. "Kesempatan meraih sejahtera, menjadi kaya, dan maju negara ini adalah saat ada peluang bonus demografi," tandas Hasto.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)