Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Definisi Mutasi Covid-19 dan Pengaruhnya terhadap Penularan

Leonardus Selwyn Kangsaputra, Jurnalis · Rabu 21 April 2021 20:20 WIB
https: img.okezone.com content 2021 04 21 620 2398632 definisi-mutasi-covid-19-dan-pengaruhnya-terhadap-penularan-n943tgV9GI.jpg Ilustrasi (Foto : Shutterstock)
A A A

Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan adanya mutasi Covid-19 yang muncul di dunia. Meski demikian, masih banyak masyarakat yang bingung dengan mutasi yang terjadi pada virus corona.

Merangkum dari laman Instagram Cofight.id @cofight_id, Rabu (22/4/2021) Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i mencoba menjelaskan bagaimana konsep mutasi pada virus corona.

Mutasi Corona

“Mutasi adalah berubahnya komponen materi genetik yang merubah kode tertentu dari virus. Terjadinya perubahan pada susunan ini dapat mengakibatkan perubahan kemampuan dan karakteristik virusnya. Sehingga muncul varian baru,” terang dr. Fajri.

Baca Juga : Muncul Varian Baru Corona E484K, Begini Cara Cegah Penularannya

Baca Juga : Penjelasan Dokter Awal Munculnya Varian Corona N439K

Lebih lanjut, mutasi ini dapat berpengaruh pada penularan virus corona. Efek mutasi virus terhadap tingkat infektivitas, bisa membuat virur itu lebih cepat menular atau bahkan malah membuatnya menjadi semakin lemah.

“Hal ini berpengaruh terhadap antibodi yang sudah dimiliki populasi. Virus yang bermutasi dapat menciptakan bentuk baru dari virus yang tidak dikenali dari antibodi,” tuntasnya.

Mutasi pengaruhi perubahan gejala?

Kasus mutasi virus Covid-19 menimbulkan kepanikan terlebih karena sifat virus yang disebut lebih cepat menular dibandingkan varian sebelumnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Lantas apakah ada perubahan gejala terhadap penderita semenjak adanya mutasi Covid-19? Merangkum dari laman Instagram Cofight.id @cofight_id, Rabu (22/4/2021) Dokter Relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda’i mencoba memberikan penjelasannya.

Mutasi Corona

“Sampai sejauh ini, peningkatan keparahan gejala masih dalam penelitian. Yang terdata adalah kecepatan transmisi virusnya meningkat,” ungkap dr. Fajri dalam unggahan tersebut.

Meski demikian, bukan berarti masyarakat bisa santai, menganggap remeh, atau bahkan mengabaikan protokol kesehatan 3M. Diantaranya, mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak.

“Sebab kemampuan virus SARS-CoV2 dalam membuat gejala yang parah tetap ada terlepas dari adanya mutasi atau tidak,” tuntasnya.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini