Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, Ini Tantangan Industri Asuransi Migas

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 14 Juli 2021 15:01 WIB
https: img.okezone.com content 2021 07 14 620 2440525 target-produksi-minyak-1-juta-barel-ini-tantangan-industri-asuransi-migas-OPSV9fBgyd.jpg Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel (Foto: Shutterstock)
A A A

JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, peran asuransi dalam kegiatan hulu migas sangat besar.

Menurut Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas Arief Setiawan Handoko, keterlibatan industri asuransi dalam kegiatan hulu migas sudah cukup panjang bahkan sebelum era BP Migas yang saat ini bernama SKK Migas.

“Sebagai penanggung risiko, industri asuransi telah banyak berperan dalam mendukung kegiatan hulu migas hingga saat ini, bahkan di era BP Migas,” kata Arief dalam webinar di Jakarta, Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: Target Produksi 1 Juta Barel Bisa Tercapai, Asal... 

Dia menambahkan, keterlibatan industri asuransi sangat penting, terlebih lagi SKK Migas memiliki target produksi minyak sebesar 1 juta barel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 12 Milar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030 mendatang.

“Target ini tentunya membutuhkan usaha kerja keras yang berkesinambungan, mengingat produksi dari lapangan-lapangan eksisting mulai menurunkan secara natural, dan apabila tidak dilakukan usaha apapun, maka pada tahun 2030 diperkirakan lifting minyak mentah hanya akan sebesar 281.000 BOPD, padahal berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) kebutuhan minyak Indonesia pada tahun 2030 sekitar 2,27 juta BOPD dan gas sebesar 11,7 mmscfd,” katanya.

Menurutnya, keterlibatan industri asuransi dalam kegiatan hulu migas sudah cukup panjang, dan industri asuransi sebagai penanggung risiko telah banyak berperan dalam mendukung kegiatan hulu migas hingga saat ini.

“Dukungan yang sangat nyata tentunya dari sisi penyelesaian klaim sebagaimana yang diperjanjikan dalam polis, selama ini asuransi terbukti mampu menunaikan janjinya tersebut dan telah cukup tanya klaim-klaim yang dapat diselesaikan secara baik dan optimal. Sehingga dapat mengurangi kerugian yang diderita oleh kegiatan hulu migas sehingga dapat melanjutkan melanjutkan kegiatan operasi KKKS,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, Direktur Bisnis Strategis PT Asuransi Jasa Indonesia Syah Amandaris menyatakan, ada 123 blok migas yang dicover oleh konsorsium asuransi aset dan proyek konstruksi hulu migas.

"Saat ini, ada 123 blok migas yang di-cover konsorsium Jasindo. Kebanyakan pengeboran migas di lepas pantai atau offshore," katanya.

Tercatat, industri migas yang padat modal, padat teknologi dan besar risiko, menjadi pangsa pasar yang cukup menjanjikan.

Tapi dari pihak asuransi juga harus bisa berhitung dengan tepat dan akurat, jangan sampai menjadi buntung karena salah perhiungan sejak awal.

Menurutnya klaim asuransi migas di Indonesia naik mulai 2010 dan mencapai puncaknya tahun 2018.

"Dengan nilai pertanggungan sampai USD523 juta. Kemudian turun, sejalan dengan rendahnya harga minyak dunia, dan belakang kembali merangkak naik," katanya.

Dia menambahkan, sejak 2012-2021, Jasindo sudah melakukan 313 survei, yang meliputi 145 survei risiko, 127 survei valuasi dan sisanya 41 survei pengeboran migas.

Sementara, dari Jasindo dalam periode yang sama sudah menyelesaikan 121 klaim asuransi yang meliputi aset dan konstruksi.

"Klaim proyek konstruksi tercatat sebesar USD200,839 juta, dan klaim aset sebesar USD323,323 juta," katanya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini