Imed melanjutkan, dalam bisnis ini pihaknya yang bekerjasama dengan pembudidaya juga melakukan ekspor, terutama ekspor udang. Dari sisi ekspor tidak terdampak, namun hanya saja bermasalah dari sisi resource atau suplai udang dari pembudidaya.
"Itu yang kita kembangkan bersama, jadi secara demand ekspor tidak ada masalah sama sekali, ekspor kita signifikan naik untuk penjualan ke agen itu agak sedikit tertahan tapi mulai recover, itu kurang lebih hanya 1 bulan penyesuaian setelah itu sudah mulai recover lagi," katanya.
Pihaknya juga melakukan mitigasi risiko dengan melihat daerah mana saja yang terdampak PPKM akibat pandemi Covid-19. Sebab, tidak semua daerah mengalami penurunan produksi budidaya ikan.
"Karena eFishery cukup banyak dengan kerjasama dengan 17 ribu petani di 250 kota. sehingga area coverage kita mix and match, sehingga secara total bisnis tetap bisa tumbuh selama pandemi," katanya.
Targetkan 1 Juta Pembudidaya
Pada pada tahun 2025, pihaknya menargetkan dapat menjangkau 1 juta pembudidaya untuk bergabung dalam ekosistem eFishery.
"Selain itu, kami juga menargetkan untuk melakukan ekspansi bisnis ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Vietnam," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)