Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Cegah Covid-19 Naik Akhir Tahun, Epidemilog Ingatkan Pemerintah Tak Bisa Lakukan Sendiri

Tim Okezone, Jurnalis · Kamis 04 November 2021 12:26 WIB
https: img.okezone.com content 2021 11 04 620 2496555 cegah-covid-19-naik-akhir-tahun-epidemilog-ingatkan-pemerintah-tak-bisa-lakukan-sendiri-PHT6R7jd5M.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

HARI Libur Nasional Natal dan Tahun Baru di penghujung tahun ini menjadi momok kekhawatiran. Pasalnya, setiap libur panjang angka positif Covid-19 di Indonesia kerap mengalami kenaikan drastis.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menilai, peningkatan mobilitas dikhawatirkan akan memicu terjadinya lonjakan kasus seperti saat libur akhir tahun 2020. Memang, saat ini ada kenaikan-kenaikan kecil yang terjadi di beberapa daerah.

"Kita ketahui pula, kenaikan kasus sudah terjadi di beberapa daerah. Meskipun angka tersebut rendah tapi tentu saja butuh perhatian kita bersama untuk berusaha mengantisipasinya,” ujar dia seperti dilansir dari Antara.

Adapun fokus utama Pemerintah adalah menyiapkan regulasi yang mengatur pergerakan manusia atau mobilisasi dalam jumlah besar yang berisiko menimbulkan transmisi Covid-19 jika tak disertai dengan protokol kesehatan ketat. Kebijakan lintas Kementerian pun diterapkan untuk mengatur hal itu agar mobilitas tidak terlalu padat atau memunculkan kerumunan.

Beberapa kebijakan yang sudah dikeluarkan Pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pada Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di antaranya memotong cuti bersama 24 Desember 2021 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712/2021, Nomor 1/2021, Nomor 3/2021 soal Hari libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.

Lalu kebijakan melarang ASN mengambil cuti pada saat hari libur nasional melalui Surat Edaran (SE) Menteri PAN-RB Nomor 13/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Cuti Bagi ASN Selama Hari Libur Nasional Tahun 2021.

Pemerintah menekankan, penerapan kebijakan dan langkah intervensi tetap harus diiringi dengan percepatan dan perluasan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan ketat, serta penguatan 3T (tracing, tracking, treatment).

“Kami harapkan masyarakat dapat memahami dan mematuhi aturan yang ditetapkan, karena pencegahan gelombang ketiga Covid-19 ini adalah tanggung jawab kita bersama. Selain itu, perlu diingat, yang paling penting dan efektif dalam mencegah gelombang ketiga tetap mempertahankan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi,” katanya.

Epidemilog Kamaluddin Latief juga menyebutkan capaian penularan Covid-19 yang rendah itu tentu mendorong kegiatan masyarakat sehingga dapat menggeliatkan roda ekonomi masyarakat.

Follow Berita Okezone di Google News

Mulai dari kerja dari kantor, wisata, hingga acara bertaraf internasional dapat kembali diadakan namun dengan catatan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Tren penularan Covid-19 bisa turun maupun kembali naik, itu semua bergantung juga pada cakupan vaksinasi dan mutasi virus.

“Harus diingat juga bahwa, jumlah kasus yang positif, indikator positivity rate, jumlah yang severity levelnya berat dan jumlah kematian akibat Covid-19, sifatnya sangat dinamis,”ujar Kamaluddin.

Berkaca dari fakta itu, kampanye mengenai vaksinasi Covid-19 harus terus digaungkan terutama di wilayah perifer. Kamaluddin juga menambahkan jika nantinya Covid-19 dinyatakan sebagai endemi bisa saja virus SARS-CoV-2 dapat dikendalikan hingga hilang namun tetap memiliki potensi merebak kembali menjadi wabah.

Oleh karena itu, Pemerintah selain fokus pada vaksinasi juga harus berfokus untuk terus meliterasi masyarakat untuk menerapakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pemerintah harus bisa memanfaatkan momentum sehingga masyarakat Indonesia bisa memiliki kualitas kesehatan yang lebih optimal dan menjadi kebiasaan baik untuk generasi mendatang.

"Pencegahan penyakit tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, bagian besar juga ada di sisi masyarakat. Promosi dan pencegahan Kesehatan harus menjadi awareness bagi masyarakat. Menjadi program permanen dan rutin, dengan kolaborasi masyarakat-pemerintah khususnya institusi Kesehatan," ujar Kamal.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini