JAKARTA - Keberadaan Pelabuhan Patimban menjadi salah satu alternatif rute bagi jalur angkutan barang yang akan memperkuat sektor logistik di Pulau Jawa dan Sumatera serta Pulau Kalimantan yang sebelumnya hanya terfokus di lintasan Merak-Bakauheni.
Sejak diresmikan pada tanggal 20 Desember tahun 2020, Pelabuhan Patimban terus mengalami peningkatan layanan.
Direktur Kepelabuhanan Subagiyo mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan terus melakukan upaya optimalisasi di Pelabuhan Patimban.
Saat ini, Pelabuhan yang berada di Subang - Jawa Barat tersebut telah melayani pengiriman domestik untuk otomotif ke Batam dan Belawan, dan Long Distance Ferry (LDF) dengan rute Patimban – Panjang, Patimban – Pontianak, dan sebaliknya.
"Saat ini pengiriman otomotif di Pelabuhan Patimban baru domestik saja dan dilayani oleh 5 operator kapal. Ditargetkan awal Desember 2021 akan mulai melayani ekspor otomotif ke Timur Tengah," kata Subagiyo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga: Telan Investasi Rp4,32 Triliun, Tol Akses Patimban Dibangun 2022
Subagiyo menjelaskan bahwa tujuan utama pembangunan Pelabuhan Patimban memang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja ekspor industri dalam negeri, khususnya sektor otomotif.
Untuk memudahkan dan meningkatkan pengiriman mobil dalam bentuk jadi atau Completely Built Up (CBU) dari industri di sekitar Karawang lebih efisien melalui Pelabuhan Patimban. Baik untuk ke pasar ekspor maupun dalam negeri.
Pelabuhan Patimban berada di wilayah strategis dan dekat dengan pusat sektor otomotif nasional, serta kapasitas terminal Pelabuhan Patimban di Fase 1-1 mencapai 218.000 CBU/tahun dan 250.000 TEUs per tahun. Berdasarkan hasil kajian Kementerian Perhubungan bersama Gaikindo, selain ekspor dalam negeri, ekspor kendaraan ke Amerika Latin, Amerika Utara, sampai Afrika bisa meningkat dengan adanya Pelabuhan Patimban.
Follow Berita Okezone di Google News