STRES psikologis mungkin sama berbahayanya dengan kesehatan jantung. Serangan jantung sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti obesitas, tekanan darah tinggi, merokok, kolesterol tinggi dan kurang aktivitas fisik.
Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan stres psikologis dikaitkan dengan masalah kesehatan kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. Dikutip Antara dari Healthline, stres tidak selalu merupakan hal yang negatif. Bahkan, itu bisa berguna. Stres jangka pendek dapat memberi energi untuk menyelesaikan proyek atau memenuhi tenggat waktu.
Stres juga dapat membantu membuat keputusan sepersekian detik, seperti dalam situasi yang mengancam jiwa. Anda bahkan bisa merasa stres di saat-saat bahagia, seperti pernikahan baru, rumah baru, atau bertemu orang baru. Tetapi terlalu banyak stres dan stres pada saat Anda tidak berada dalam situasi yang mengancam dapat berbahaya bagi kesejahteraan dan kesehatan jantung secara keseluruhan.
Stres jangka panjang (kronis) mungkin akibat dari kekhawatiran yang terus-menerus tentang pekerjaan, hubungan, kondisi kesehatan, atau keadaan ekonomi. Ini mungkin muncul dengan sendirinya yang ditandai dengan lekas marah, depresi, kecemasan, sering termenung dan kesedihan tanpa sebab.
Tidak ada dua penyebab stres yang sama, dan tidak ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama dengannya. Stres kronis dapat menyebabkan gejala seperti otot tegang, lelah, insomnia, sakit kepala dan sakit perut. Stres kronis juga dapat membuat merasa tidak bisa mengendalikan emosi atau tindakan. Bahkan seseorang mungkin lebih sering mengalami perubahan suasana hati.
Sebuah analisis tahun 2021, memeriksa lebih dari 900 pasien dengan penyakit jantung namun dalam kondisi stabil. Para peneliti ingin melihat bagaimana jantung orang-orang dan aliran darah ke jantung mereka merespons stres fisik dan emosional.
Follow Berita Okezone di Google News