JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar kontes ikan Arwana di Bali dalam rangka menunjukkan kekayaan ikan hias yang terdapat di kawasan perairan Indonesia.
"Bali kita pilih karena Pulau Dewata memiliki magnet bagi wisatawan baik domestik maupun internasional," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Artati Widiarti, dalam rilis di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Ia mengemukakan, kontes ikan hias berskala nasional diadakan di Bali bekerjasama dengan Bali Club Arwana.
Melalui kontes ini, Artati ingin menunjukkan kekayaan ikan hias Indonesia yang berlimpah kepada para pelancong di Pulau Dewata yang kini kembali bergeliat.
"Ikan hias arwana dipilih karena ikan arwana merupakan ikan hias asli endemik Indonesia, memiliki daya saing tinggi dan tidak dimiliki oleh negara lain," paparnya.
Sebagai gambaran, berdasarkan data BPS yang diolah Ditjen PDSPKP, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada periode tahun 2017-2021 mengalami peningkatan, yaitu sebesar USD27,6 juta AS pada tahun 2017 menjadi USD34,5 juta pada tahun 2021, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,11 persen.
Menurut jenisnya, permintaan ikan hias untuk pasar ekspor pada tahun 2021 didominasi oleh ikan hias air tawar sebesar 80,63 persen, dengan jenis ikan hias yang paling diminati adalah arwana (super red dan jardini).
Pada periode yang sama, lanjut Artati, nilai ekspor ikan hias arwana juga mengalami peningkatan dari 7,05 juta dolar pada tahun 2017 meningkat menjadi 7,46 juta dolar pada tahun 2021 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 1,8 persen.
Follow Berita Okezone di Google News