Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

95% Pelaku UKM Optimistis Usahanya Tumbuh di 2022

Tim Okezone, Jurnalis · Rabu 30 Maret 2022 14:33 WIB
https: img.okezone.com content 2022 03 30 620 2570339 95-pelaku-ukm-optimistis-usahanya-tumbuh-di-2022-JqXpGnkjHm.jpg UMKM (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia optimis akan kemajuan ekonomi dan peluang pertumbuhan bisnis di 2022 usai dua tahun pandemi Covid-19.

Tahun ini, pelaku usaha berencana untuk memperluas bisnis, meski banyak di antara mereka yang belum memiliki proteksi dari sejumlah risiko yang tengah dihadapi.

“Pandemi menghadirkan tantangan yang luar biasa bagi pelaku usaha selama 2 tahun terakhir, dan kami sangat senang melihat bagimana para pemilik bisnis saat ini melihat prospek yang lebih positif di 2022,” ungkap Presiden Direktur Sun Life Indonesia Elin Waty saat mengungkap laporan Indeks Pertumbuhan Bisnis dan Resiliensi seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Koperasi dan UMKM RI Didata, Ada Berapa?

Indeks tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Sun Life kepada sekitar 2.400 pemilik usaha kecil dan menengah di 7 wilayah Asia, yakni Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam pada 2021.

Sebanyak 354 pemilik bisnis di Indonesia menjadi responden dari survey ini, dengan beberapa temuan penting, 95% mengharapkan peningkatan finansial pada bisnis mereka di 2022, dan 90% mengharapkan situasi ekonomi nasional membaik.

Kemudian 94% memiliki rencana untuk memperluas atau menumbuhkan bisnis mereka di 2022, dengan rencana terbanyak berupa: memperluas produk/layanan yang ditawarkan 53%, digitalisasi untuk menumbuhkan bisnis 47%, mempekerjakan karyawan baru 29%, serta memperluas industri bisnis 31%.

Follow Berita Okezone di Google News

52% responden melaporkan bahwa pandemi berdampak negatif pada bisnis mereka. Meski demikian, 31% menyatakan bisnis mereka justru mengalami pertumbuhan selama pandemi.

97% melakukan adaptasi pada strategi bisnis yang diterapkan untuk bertahan selama pandemi, termasuk menambahkan metode baru pada jalur distribusi 61%, memvirtualisasikan bisnis mereka 61% dan menawarkan produk baru 39%.

Pandemi dan risiko kesehatan lainnya 59%, penurunan permintaan 52%, dan meningkatnya pajak atau kebijakan terkait 50% menjadi 3 risiko teratas yang dihadapi pelaku UKM.

"Laporan ini juga menemukan bahwa pelaku UKM memiliki tingkat optimisme yang positif terhadap peluang pertumbuhan yang lebih baik tahun ini, namun diimbangi dengan pemahaman bahwa mereka masih memiliki sejumlah risiko, terutama yang dipicu oleh pandemi," katanya.

1
2

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini